AGILIA PART 53

3.3K 201 28
                                    

"YES!"

Agil melirik malas Lia yg kini memasang wajah ceria didalam mobil.

Bagaimana tidak malas, Agil yg sudah siap sedia berangkat ke sekolah untuk pertandingan final basket sekolahnya dengan semangat yg sangat membara didalam dadanya harus terhenti karena Lia yg tiba-tiba saja masuk kedalam mobilnya dengan santai dan duduk disebelahnya dengan wajah yg sangat-sangat ceria.

Agil sudah melarangnya untuk kesekolah hari ini. Sebenarnya, Lia juga sudah sehat walafiat setelah demamnya turun semalam. Tapi, Agil bersikeras untuk tidak mengikutsertakan Lia pergi kesekolah hanya untuk menonton pertandingan final basket. Agil hanya takut Lia kenapa-kenapa atau sakitnya kambuh lagi.

Sungguh, Agil sangat mengkhawatirkan keadaan Lia akhir-akhir ini.

Dan dengan sangat amat terpaksa, Agil akhirnya mengizinkan Lia untuk berangkat kesekolah dengan bujukan Lia yg mengatakan akan mogok makan seharian kalau sampai Agil tidak mengizinkannya kesekolah.

Mobil Agil berhenti diparkiran sekolah SMA JAYA BAKTI. Lia menyunggingkan senyuman terbaiknya pada Agil yg sedang menatapnya intens.

"Jangan jauh-jauh dari aku! Pokoknya kalo ada apa-apa kamu harus telpon aku. Kalau rasa sakit perut, mual, demam, pusi--"

'Cup'

"Iya sayaaaaang, udah yah. Ayo keluar, panas didalam sini" sanggah Lia sambil mengerjapkan matanya berulang kali.

"Bentar" jawab Agil dan kemudian merapatkan dirinya pada Lia untuk membukakan sealtbelt milik istrinya itu.

"Nafas, Li" kekeh Agil yg merasakan Lia menahan nafasnya saat dia memajukan badannya kearah Lia.

Lia mengambil tangan kanan Agil cepat dan menyaliminya. "Lia duluan, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, hati-hati"

Setelah Lia keluar dari mobil, Agil menatap heran kepergian Lia yg sangat buru-buru. "Perasaan dia yg mulai duluan kasih ciuman, tapi malah dia yg malu sendiri. Lia-Lia, ada-ada aja"

Lia berhenti sejenak sebelum masuk kedalam kelasnya untuk menetralkan nafasnya.

"Huh-huh, tarik buang-tarik buang" ucapnya berkali-kali mengatur nafasnya yg tidak beraturan karena berlari tadi.

"Ka Agil kebiasaan deh, bikin orang jantungan"

"Eh? Tapi bentar! Perasaan tadi tuh sebenarnya aku yg mau buat Ka Agil malu gitu abis dicium sama aku dibibir, tapi kenapa jadi aku yg malu karena ditatap plus dibukain sealtbelt-nya"

"Aaaaaah, tau ah. Ka Agil nyebelin" sambungnya lagi dengan suara yg sedikit keras membuat dua sahabatnya yg sedari tadi memperhatikannya saling memandang dengan heran.

"Kenapa tuh sahabat lo?" Tanya Afika pada Ica yg masih memusatkan perhatiannya pada Lia yg mulai berjalan memasuki kelas.

Ica memicingkan matanya lalu menatap sinis Afika. "Sahabat gue? Sepupu lo tuh!"

Afika mengedikkan bahunya dan kemudian berjalan santai memasuki kelas diikuti Ica dibelakangnya yg berjalan sambil menatap Afika garang.
----

Agil mendudukkan dirinya dikursi kantin tempat perkumpulan anak-anak Black Panther.

"Assalamu'alaikum" ujarnya ketika sudah duduk disebelah Bima.

"Wa'alaikumussalam" jawab mereka semua hampir serempak.

"Gimana pertandingan kemarin?" Tanya Agil.

Bima langsung menegakkan punggungnya ketika mendengar pertanyaan dari sang ketua.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang