Lia memperhatikan pesan yg ia kirimkan untuk suaminya beberapa menit lalu. Sudah tertanda dua centang biru yg berarti suaminya sudah membacanya.
"Ah semoga aja Ka Agil baliknya belum larut, Lia kebelet makan bakso inii yaAllah yaRobbi" ujar Lia sambil menghempaskan tubuhnya dikasur.
'Ting
Lia langsung menegakkan kembali tubuhnya saat mendengar suara notifikasi masuk diponselnya tersebut.
Dengan cepat ia membuka pesan tersebut berharap itu adalah balasan pesan dari suami tercintanya.
Bukan.
Bukan balasan pesan dari Agil melainkan pesan masuk dari Alfin yg membuat Lia tersentak kaget saat membacanya.
Ka Alfin
Ada masalah sedikit dimarkas pas acara berlangsung terus Agil ninggalin markas karena nahan marah sama bang Yudha. Bisa mintol tenangin Agil? kita takut dia kenapa-kenapaIyaa, tapi Ka Agil belum datang ini
nanti Lia cari Ka Agil.
Mkasih infonyaiya, sama-sama Li
Setelah membalas dan menerima balasan pesan dari Alfin, Lia langsung menghubungi nomor suaminya.
Lia bernafas lega saat Agil menjawab panggilannya.
"Halo, assalamu'alaikum Ka Agil dimana?" tanya Lia sedikit tergesa takut Agil melakukan hal-hal yg membahayakan dirinya.
"Iya, wa'alaikumussalam. Ini aku lagi dijembatan dekat warung makan bakso Ibu Sari-"
"Hah? ngapain dijembataaan?" balas Lia kaget dengan suara yg cukup kencang.
"Yah tadi kan-"
Belum sempat Agil menyelesaikan ucapannya Lia sudah menyela lebih dahulu.
"Aduh, yaAllah Ka Agiiiiil. Udah Ka Agil diam dulu disituuuu jangan kemana-mana jangan buat apa-apa duluu, Lia mau kesanaa"
"Ngapain kemarii, Li? udah kamu diam aja dirumah"
"Eh, Ka Agil yg diam aja dulu disitu Lia udah turun tangga ini mau kesana. Jangan aneh-aneh dulu okee? Lia otw ini. Assalamu'alaikum"
Tidak menunggu balasan salam dari sang suami, Lia dengan cepat mengakhiri panggilan tersebut dan dengan tergesa-gesa menuruni tangga.
"YaAllah lindungilah suami hamba yaAllah, janganlah dia melakukan hal-hal yg bisa berakibat fatal untuk dirinya dan masa depannya juga masa akhiratnya, yaAllah yaTuhankuuu" ucap Lia berulang kali sambil berjalan kearah pintu utama rumahnya.
Lia berhenti sejenak didepan pintu sambil melihat kunci mobil digenggamannya dan menghembuskan nafas panjang. "Oke Lia, kayanya malam ini lo akan menguji kembali mental bawa mobil lo yg hilang sejak satu tahun terakhir kemarin"
Lia menganggukkan kepala meyakinkan dirinya kalau semua akan baik-baik saja. "Ka Agil dijembatan sekarang yg artinya kita harus sedikit melajukan kendaraan agar tidak terjadi hal-hal yg tidak diinginkan, oke Lia. Bismillah"
----Agil memperhatikan ponsel ditangannya setelah Lia memutuskan panggilan tanpa menunggu balasan salamnya.
"Lia kenapa? kok kaya orang panik gitu?" ucap Agil bertanya pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGILIA
RandomMenikah dengan sepupu sendiri? Ingat, sepupu itu udah bukan mahrom yah! Yang penasaran yuk langsung baca >> Jangan lupa votenya kawand :) Note: Tulisannya masih acak-acakan dan banyak juga yg typo! Kalo ada waktu nanti pasti bakal direvisi.