AGILIA PART 30

5.5K 285 6
                                    

"Jangan disitu, disini aja" ujar Agil pada Lia yg hendak tidur disofa yg ada didalam ruang rawat Agil.

"Emang muat?" Tanya Lia.

"Muat kalau hanya nampung badan kamu yg kecil itu" jawab Agil membuat Lia mencebikkan bibir kesal.

"Sini, kamu nggak kangen tidur dipeluk sama aku? Kemarin malam kan nggak pelukan?"

"Tau ah. Ka Agil nyebelin. Aku tidur aja disini, kalo disitu takut ganggu kebebasannya Ka Agil" balas Lia kesal.

"Hahaha, udahlah Li nggak bakal ganggu. Malahan kalo kamu tidur disini besok aku langsung bisa pulang kerumah" sambung Agil sambil menaik turunkan alisnya mencoba menggoda istrinya yg masih dilanda kebingungan itu.

"Yaudah, aku tidur bareng kamu disitu" putus Lia membuat Agil tersenyum puas.

Lia naik keatas brankar rumah sakit dan tidur disebelah Agil dengan tangan Agil sebagai bantalan.

Perlu kalian ketahui kalau Agil sekarang berada dikamar VVIP, jadi jangan heran kalau Agil dan Lia bisa masuk dibrankar rumah sakit yg dominanannya hanya cukup satu orang.

"Ka Agil udah nggak rasa sakit bagian mana gitu?" Tanya Lia bingung karena Agil yg memang daritadi tidak pernah mengeluh kesakitan apapun.

"Alhamdulillah udah nggak ada yg sakit. Hanya yg dibagian rusuk aja sih kadang-kadang sering ngilu, selain itu udah nggak ada. Dan tadi juga kata dokter besok siang udah bisa pulang" jawab Agil yg dibalas anggukan tanda mengerti dari Lia.

"Kalau ada yg sakit, bilang aja sama aku nggak usah ditutup-tutupin yah" minta Lia pada Agil.

"Iya sayaaang" jawab Agil yg kemudian mencium kening Lia lama. Sedangkan Lia, walaupun Agil sudah sering melakukan itu padanya tapi tetap saja dia pasti merasakan berbagai kupu-kupu yg seperti sedang berterbangan dalam perutnya, belum lagi degup jantungnya yg sama sekali tidak mau bekerja sama.

"Tidur" perintah Agil membawa Lia kedalam pelukannya lalu menepuk-nepuk pelan punggung Lia agar Lia cepar tertidur.

"Lia" panggil Agil melepas sebentar pelukannya pada Lia.

"Iya?" jawab Lia membalas tatapannya.

"Sebenarnya aku mau bilang banyak sama kamu. Tapi karena aku udah ngantuk, jadi aku persingkat saja"

"Mau bilang apa?" Tanya Lia mengedipkan matanya beberapa kali, entah kenapa dia jadi dag-dig-dug karena tatapan mata Agil yg tak biasa padanya.

"Aku cinta kamu"

"Selesai, hanya itu. Udah sekarang tidur" sambung Agil menarik kembali Lia yg masih diam mematung tersebut kedalam pelukannya.

Lia tersenyum geli dan membalas pelukan Agil tak kalah erat sambil menghirup rakus aroma tubuh Agil yg selalu berhasil memabukkannya. Walaupun sekarang sedang memakai baju pasien, tapi tidak mengurangi sedikitpun aroma khas dari tubuh suaminya itu.
----

Setelah melaksanakan sholat subuh berjama'ah dengan Agil sebagai imamnya, Lia kini sedang menelepon Afika meminta bantuan untuk mengizinkannya pada guru bahwa ia tidak bisa masuk kelas hari ini.

"Halo, assalamu'alaikum" ucap Lia setelah panggilan terhubung.

"Iya, wa'alaikumussalam. Kenapa Li?" Jawab Afika diseberang sana dengan suara khas orang bangun tidur.

"Lo nggak sholat subuh?" Bukannya menjawab, Lia malah membelokkan pertanyaan Afika karena mendengar suara sepupunya itu.

"Gue lagi dapet, kenapa nelpon?" Jawab Afika dan mengulang kembali pertanyaan awalnya tadi.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang