AGILIA PART 40

4K 236 3
                                    

Agil menahan senyumnya ketika membuka lembar buku diary milik Lia yg ia temukan dalam laci meja belajarnya.

Ketika membuka lembar pertama buku diary tersebut, Agil menemukan foto dirinya yg Lia tempel disana.

Ketika membuka lembar pertama buku diary tersebut, Agil menemukan foto dirinya yg Lia tempel disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Itu fotonya Agil yg Lia tempel dalam lembar pertama diary miliknya)

Agil membaca beberapa kata yg terdapat dibawah foto tersebut.

'Dia terlalu istimewa jika harus diceritakan dengan sederhana'

Agil tidak bisa menahan senyumnya lagi setelah membaca kata-kata yg ditulis tangan oleh Lia tersebut.

Ia membuka lagi lembar kedua dan menemukan foto mereka berdua disana.

'Aku ingin menulis banyak hal tentangmu,Tentang bagaimana lucunya kita saat bertemu dimalam itu, tentang aku yg tak bisa berhenti mengagumimu dari dulu sampai sekarang, tentang jutaan hal kecil yg membuatmu sempurna dimataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Aku ingin menulis banyak hal tentangmu,
Tentang bagaimana lucunya kita saat bertemu dimalam itu, tentang aku yg tak bisa berhenti mengagumimu dari dulu sampai sekarang, tentang jutaan hal kecil yg membuatmu sempurna dimataku. Dan tentang diriku yg percaya bahwa kamu adalah anugrah terindah yg Allah kirimkan'

Agil tersenyum hangat ketika membaca kalimat panjang tersebut. Menutup buku diary Lia tersebut dan menatap wajah damai Lia yg sudah tertidur lelap disebelahnya.

Agil menyimpan kembali buku diary tersebut ke tempat semulanya dan ikut berbaring disebelah Lia.

"Makasih Ya Allah, keberadaannya membuatku tak berhenti bersyukur" ujar Agil sambil mengusap-usap pelan pipi kanan Lia.

Mencium kening Lia sedikit lama dan membawanya masuk kedalam dekapannya.
----

Lia kini sedang membuat kue dengan resep baru yg akan ia sajikan untuk Agil nanti saat dia pulang sekolah.

Lia tersenyum senang sambil menghirup aroma sedap dari hasil adonan kuenya.

"Ah, nggak sabar dicobain sama Ka Agil nanti" ujarnya sambil mengambil ponselnya yg terletak diatas meja dan mengetikkan pesan untuk Agil.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang