AGILIA PART 54

2.8K 188 18
                                    

Adzan subuh telah berkumandang lima menit yg lalu. Tapi, Lia masih saja asik memandang wajah suaminya yg masih tertidur nyenyak disebelahnya dengan tangan kekarnya berada dipinggang Lia.

Lia mengelus pelan wajah Agil dan kemudian berpindah mengelus rambut Agil dengan lembut.

"Ka Agil" panggil Lia lembut.

"Ka Agil, banguuun. Udah subuh, ayo bangun"

"Ka Agil"

Lia mencebikkan bibir kesal lalu bangun dari tidurnya. Ia menggoyang-goyangkan lengan Agil berharap suaminya tersebut dapat cepat terbangun.

"Ka Agiiiiil"

"Sayaaaaang, ayo banguuun sholat subuh. Kamu udah janji loh mau ajarin aku ilmu bela diri diapartemen" sambungnya lagi yg kini menusuk-nusuk perut Agil.

Agil membuka matanya dan langsung disuguhi wajah kesal istrinya. Ia terkekeh gemas dan kemudian dengan entengnya menarik Lia lagi masuk kedalam dekapannya erat.

"Ka Agiiiiiil" teriak Lia.

"Shuttt, masih subuh jangan teriak-teriak nggak enak didengar tetangga" jawab Agil.

"Yah makanya ini dilepas dulu, akunya nggak boleh nafas ini" balas Lia dengan suara teredam dalam pelukan Agil.

Agil melepaskan pelukannya pada Lia dan kemudian bangun dari tidurannya.

"Aku wudhu duluaaaaan" ujar Lia sambil berlari meninggalkan Agil yg masih duduk mengumpulkan nyawa😌.

"Emangnya kamar mandi dirumah ini hanya satu? Lia-liaaa" jawab Agil sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali.
----

"Istrinya Agil pintar banget sih" ujar Agil bangga dengan kerja keras Lia dalam berlatih bela diri.

Lia tersenyum menampilkan lesung pipinya. "Iya dong, dulu masih kecil juga Lia udah pernah masuk latihan karate walaupun hanya sampe sabuk kuning tapi Lia tetap bangga banget loh waktu itu"

"Oh ya?" Tanya Agil ikut tertarik mendengar cerita istrinya. Lia mengangguk semangat lalu melanjutkan lagi ceritanya.

"Jadi, kalo misalnya suatu saat nggak diminta-minta Lia diculik gitu atau dirampok, Ka Agil nggak usah terlalu khawatir soalnya insyaAllah Lia bisa tangani semuanya"

Agil terkekeh gemas dan kemudian menangkup wajah Lia dengan kedua tangannya.

"Emang siapa sih yg mau nyulik kamu, hm?"

"Yahhhhh..... nggak tau" jawab Lia kemudian dengan wajah cemberut.

Agil tertawa melihat perubahan wajah Lia yg menggemaskan tersebut. Ia membawa Lia kedalam pelukannya dan menggoyang-goyangkan tubuh mereka berdua kekanan dan kekiri secara berulang kali.

"Nggak ada yg bakal berani nyulik kamu"

"Oh ya?" Tanya Lia sambil berusaha keluar dari pelukan Agil.

Agil akhirnya melepaskan pelukannya pada Lia dan mengangguk serius.

"Kalo misalnya ada gimana?" Tanya Lia menantang.

"Yah nggak bakalan, Li" tegas Agil sekali lagi lalu kemudian bangkit berdiri dan mengemasi barang-barang dalam ruangan yg biasa dipakai Agil untuk berlatih bela diri diapartemennya yg tadi sempat mereka pakai.

Lia menghela nafas sambil melihat pergerakan-pergerakan yg dilakukan oleh Agil. Ia mengerti kekhawatiran yg dirasakan Agil sekarang. Tapi, dia juga kan hanya sekedar mengatakan, mengatakan sebuah kata-kata yg membuat atmosfer disekelilingnya berubah karena respon dari suaminya itu.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang