AGILIA PART 39

3.8K 264 9
                                    

Setelah kepulangan Afika dan Ica dari rumahnya, Lia kini sedang membereskan sisa-sisa makanan dan berbagai kulit snack yg berhamburan diruang keluarga.

Lia menyeka keringatnya setelah selesai membersihkan semuanya dan duduk disofa ruang keluarga lalu menghembuskan nafasnya lega.

"Huh, Alhamdulillah. Akhirnya selesai juga" ujarnya.

"Nggak lagi gue panggil-panggil mereka lagi kemari yah. Bikin rusuh aja" tambahnya lagi dengan mimik wajah kesal.

"Eh, astaghfirullah Liaaa. Nggak boleh gitu, biar bagaimanapun mereka juga bisa ngehibur dan ada waktu gue lagi kesusahan. Astaghfirullah"

"Tapi ngeselin banget mereka"

"Ah, tau ah" racaunya lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya untuk menelepon Agil meminta dibelikan sesuatu yg ingin sekali dimakannya siang ini.

Lia tersenyum senang saat panggilannya langsung diangkat oleh suaminya diseberang sana.

"Halo, assalamu'alaikum Ka Agil" ujarnya senang.

"Wa'alaikumussalam, kenapa Li?"

"Ka Agil belum pulang sekolah?"

"Udah, tapi ini lagi singgah sebentar di markas sama anak-anak. Kenapa?"

"Oooh, lagi dimarkas" balas Lia sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Iya, kenapa hm? Mau minta dibeliin apa? Nasi goreng? Atau telur gulung? Bakso?"

Lia mengulum senyumnya saat Agil bisa menebak apa yg saat ini tengah menjadi khayalan para cacingnya dalam perut.

"Mauuu" jawab Lia senang membuat Agil tertawa diseberang sana.

"Kamu ngidam?" Tanya Agil senang.

"Ish, kamu mah. Nggak lah, aku hanya suka aja makan semua ituuu" jawab Lia memanyunkan bibirnya.

"Hahahah, yaudah nanti pulang dari sini aku beliin semuanya"  balas Agil setelah meredakan tawanya.

"Aaaah, makasih sayaaang. Aku sayang kamu. Muaaach" balas Lia senang sambil mencium layar ponselnya.

"Hahahaha, iya aku juga sayang kamu"

"Oke, aku tutup yah telponnya. Ditunggu yah pesanannya"

"Iya, pesanan siap meluncur"  jawab Agil membuat Lia tertawa.

"Bwabway, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Lia mematikan panggilan tersebut sambil tersenyum senang membayangkan semua makanan yg tadi disebutkan oleh Agil.

"Nonton dulu ah sambil nunggu Ka Agil pulang" ucap Lia yg kemudian turun lagi kelantai bawah untuk menonton televisi sambil bersenandung kecil sepanjang perjalanan.
----

"Udah mau balik, Gil?" Tanya Alfin ketika melihat Agil hendak bangkit dari duduknya.

"Iya, gue balik duluan yah" jawabnya sambil memasang jaket kebanggaan mereka.

"Buru-buru banget. Padahal baru beberapa jam ninggalin istri, tapi udah keburu kangen" celetuk Bima.

"Yah, kenapa emangnya kalo Agil pulang karena udah nggak nahan rindu sama Lia? Nggak ada masalahnya sama lo kan? Toh, sah-sah aja kan? Mereka juga udah halal" balas Aldi sewot.

"Heh, pak ketos! Lo kenapa sih? Putus cinta? Atau cinta ditolak? Daritadi disekolah bawaannya sensi mulu sama gue" tanya Bima heran pada Aldi.

"Bukan urusan lo!" Jawab Aldi ketus dan kemudian berjalan naik kelantai atas yg terdapat kamar dalam markas mereka.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang