AGILIA PART 16

7.7K 436 6
                                    

Agil dan Lia sekarang berada diruang keluarga rumah mereka. Lia yg sedang menonton televisi dan Agil yg sedang mengerjakan tugas.

"Ih Masyaallah banget sih" ujar Lia memuji artis tampan Rey Mbayang yg sekarang muncul dilayar tv yg ditontonnya.

Agil yg mendengar itupun langsung melihat kearah pandang istrinya, memutar bola mata malas dan melanjutkan kegiatannya.

"Ya Allah, Rey itu cowok wattpadable banget pokoknya. Beruntung banget Dinda Hauw" puji Lia lagi.

Agil yg merasa panas dengan pujian-pujian yg dilontarkan istrinya pada laki-laki lainpun, membanting pulpen yg digenggamnya dengan sedikit keras membuat atensi Lia langsung mengarah padanya.

"Bukan hanya Dinda yg beruntung tapi Rey yg paling beruntung dapetin Dinda. Rey jadiin Dinda Ratu dikehidupannya karena Dinda melakukan hal yg demikian juga sama Rey. Jadi, mereka sama-sama beruntung karena saling memiliki. Udah nggak usah muji-muji cowok lain didepan suami, berdosa"

Ucapan yg barusan dilontarkan oleh Agil membuat Lia membulatkan mulutnya berbentuk huruf O. Lia menganggukkan kepalanya sambil mencerna baik-baik apa yg dimaksud oleh suaminya tadi.

"Lia juga beruntung punya Ka Agil" ujar Lia tersenyum manis menampilkan kendisnya.

"Ha?" Tanya Agil cengo. Jujur, Agil sedikit kaget dengan pernyataan Lia barusan yg mana membuat jantungnya berdetak tak karuan.

"Iya, Lia beruntung punya Ka Agil. Ka Agil beruntung nggak punya Lia?"

"Beruntung" jawab Agil cepat dan langsung menarik Lia kedalam pelukannya. "Beruntung banget punya kamu"

Lia menahan nafas seketika saat tiba-tiba saja Agil memeluknya erat. Mengatur nafas sebentar dan membalas pelukan suaminya itu dengan tak kalah erat.

"Lia kangen dipeluk kegini sama Angga kaya waktu kecil dulu" ucap Lia dalam dekapan Agil.

"Lo kangen gue peluk?" Tanya Agil sambil melepaskan pelukannya. Lia mengangguk beberapa kali sebagai jawaban.

"Kalo kangen kenapa nggak pernah meluk gue?" Tanya Agil membuat Lia sontak menggelengkan kepalanya lucu. "Ah Ka Agil mah, masa perempuan duluan yg meluk. Malu lah" jawab Lia dengan cemberut.

Agil tertawa sedikit keras melihat wajah Lia yg memerah. "Oh kasian istrinya Agil, malu yah peluk duluan padahal kangen banget?  Mana kalo dipeluk tahan nafas sampe mukanya merah banget kegini Ya Allah. Cup cup cup" Agil kembali menarik Lia dalam pelukannya.

"Ka Agil nyebelin" Lia memukul pelan dada Agil, namun tak ayal membalas pelukannya. Agil terkekeh kemudian mengecup puncak kepala Lia yg dibalut jilbab coklat tersebut dengan cukup lama.
----

Lia berjalan mengelilingi supermarket mencari bahan-bahan masakan yg akan ia buat bersama Agil untuk nanti malam.

Setelah banyak memilih barang-barang dan bahan makanan, Lia menuju kekasir untuk membayar semua belanjaannya.

Lia berjalan keluar supermarket setelah membayar belanjaannya. Ia memilih duduk disebuah tempat duduk yg tersedia didepan supermarket sambil menghubungi seseorang.

"Halo, Assalamu'alaikum" ucap Lia ketika panggilan tersambung.

"Wa'alaikumussalam, udah selesai belanjanya?"

"Iya Lia udah selesai Ka, Ka Agil mau jemput atau Lia jalan aja?"

"Nggak usah jalan, gue udah ngirim taksi kesana. Maaf gue nggak bisa soalnya ada urusan mendadak sama anak-anak"

Lia menghela nafas dan mengangguk walau ia tau Agil tak melihatnya.

"Jangan marah Li, sebentar aja"

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang