8. CEO genit

580 71 1
                                    

Happy reading 💕

"Ngiri kan lo haha," — Melvian.

_______________

"Kok bisa sih?" Gara sedari tadi terus menanyakan kepada Ginara kenapa dia bisa ada di apartemen Haydan sampai larut malam.

"....." Ginara hanya diam saja dia terlalu malas meladeni Gara yang ujung-ujungnya pasti malah ikut meledeknya. Jadi, Ginara memilih untuk tidak mendengarnya dan tidur.

Merasa tak ada jawaban lagi, Gara menoleh sebentar pada Ginara, dan ternyata adiknya itu sudah terlelap disampingnya. Gara tersenyum manis.

"Gapapa deh Haydan sebenarnya baik kok. Dari pada lo kejebak friendzone mulu," ujar Gara yang masih bisa di dengar Ginara. Karena Ginara belum benar-benar terlelap.

Karena Ginara tertidur, dan Gara tidak tega untuk membangunkan kembarannya itu, jadi dia menggendong Ginara sampai ke kamarnya. Artha yang masih mengerjakan tugas kantornya melihat ke arah dua adik kembarnya itu, lalu berkata, "itu dia gak pergi ke club kan?"

"Gak kok bang, dia pergi ke rumah temennya buat ngerayain ulang tahun," jawab Gara. Wajah Artha tercetak jelas terlihat lega kala mendengar jawaban dari Gara.

"Syukurlah, kalian tidur ya. Besok udah mulai kerja loh." Artha memberikan sebuah pesan sebelum adik-adiknya memasuki kamar mereka masing-masing.

Gara menggaet leher Ginara secara tiba-tiba membuat Ginara hampir kehilangan keseimbangan dan mengumpat dengan bahasa yang kasar.

"Si anju! Napa sih Lo?"

"Gue seneng lo udah mulai akur sama Haydan," jawab Gara.

"Akur darimananya coba," gerutu Ginara dengan nada yang sedikit ketus.

"Lah kan tadi lo pergi ke apartemennya Haydan?"

"Gue cuman ngikut si Jovin aja," jawab Ginara dengan nada yang sudah terdengar seperti malas untuk berbicara.

"Yaudah, sekarang lo bersih-bersih badan dulu terus tidur." Ginara berkata sembari mengacak-acak rambut panjang Ginara.

******

Suara dering alarm membuat seorang gadis yang masih tergulung oleh selimut itu perlahan menggeliatkan tubuhnya. Dia berdiri dan melakukan gerakan stretching di area wajah dan sedikit melakukan olahraga kecil sebelum pergi ke kamar mandi.

Selesai mandi, dia membuka pintu menuju ruang ganti baju dan memilih baju untuk hari pertama dia bekerja. Ginara memilih jas hitam dan celana longgar hitam panjang dengan kemeja polos warna biru langit sebagai dalaman jasnya. Ginara memilih boots berhak tahu warna hitam dan tas berwarna hitam juga.

Ginara menggelung rambutnya yang baru saja dia keringkan dengan hairdryer.

Dia memberikan sentuhan bedak, sedikit maskara dan tak lupa warna merah bata di bibirnya. Setelah selesai, Ginara keluar dari kamarnya dan mengunci pintunya.

Gara menatap adik kembarnya dari bawah sampai atas.

"Tuh ngapain rambut di gituin?"

"Emangnya kenapa? Ribet anjir kalo digerai," sahut Ginara.

"Yaudah terserah lo aja deh. Yok berangkat," balas Gara yang berdiri sambil merapikan jas yang dia pakai.

*****

Ginara dan Garakeluar dari mobil secara bersamaan, membuat semua orang yang lewat memperhatikan mereka.

Hingga sebuah panggilan untuk Ginara mengalihkannya.

(Not) My Foe || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang