Happy reading
*******
"Eh Nara," kata Windara.
"Apaan?" Ginara menimpalinya.
"Besok kan Bang Melvian mau nikah. Malem ini kita shoping ayo. Ajak mereka," bisik Windara sambil melirik ke arah Gara dan Haydan yang tampak asyik memainkan sebuah benda pipih berbentuk persegi panjang alias ponsel.
Windara berbisik ditelinga Ginara. Membuat kedua pria itu mendelik curiga akan gerak-gerik gadis mereka yang nampak mencurigakan.
"Ahaha ide bagus tuh," tawa Ginara saat Windara selesai membisikan sesuatu padanya.
"Ide bagus apaan?" Haydan langsung membalas perkataan Ginara itu.
"Kita mau beli gaun buat ke pesta bang Melvian besok. Kalo mau ikut ya boleh. Gak ikut juga gapapa," jawab Ginara yang membuat kedua pria itu melotot pada mereka.
"Gak! Kita ikut!" Mereka menyahut secara bersamaan. Windara dan Ginara saling lirik. Mereka berhasil membujuk para pria agar ikut.
Sebelum pergi ke tempat pusat perbelanjaan, mereka beroamitan sebentar pada semua yang masih asyik mengobrol dan makan makan.
"Hati-hati ya. Kabarin kalau ada bahaya mengintai." Bara berpesan seperti itu pada anak tengahnya.
"Siap, Papi!"
Mereka berdua pergi dengan mobil milik pasangan masing-masing. Dan berhenti di sebuah pusat perbelanjaan tersohor dikotanya.
Kedua gadis itu berjalan di depan. Sementara Gara dan Haydan mengikutinya dari belakang.Banyak pasang mata memperhatikan dua couple tersebut. Mereka tidak menghiraukan hal tersebut. Terus berjalan menuju ke toko langganan mereka. Ginara dan Windara pergi ke toko yang dimana Mereka berdua pernah membeli gaun promnight disini.
Baju-baju gaun yang berbagai macam bentuk berjejer sesuai warna. Ginara dan Windara mendekati jajaran baju berwarna hitam.
Ginara mengambil sebuah baju dengan model sedikit terbuka. Haydan juga sedang melihat-lihat gaun yang menurutnya cocok dipakai Ginara. Dia tidak menyadari jika Ginara masuk ke ruang ganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) My Foe || Haechan
General FictionWarning!! 17+ !Don't plagiarize this story! Ginara adalah seorang gadis cantik sedikit urakan dan dia juga tidak terlalu feminim. Dia memiliki musuh bebuyutan sejak kecil yang sangat dia benci. Tapi sialnya, mereka selalu kembali bertemu di sekolah...