Happy reading 💞
******
Setelah deep talk malam itu, mereka tidak bertemu dalam waktu satu minggu karena dipingit. Haydan bahkan sering melakukan panggilan video dengan Ginara. Mungkin karena rindu.
Dan hari ini mereka akhirnya kembali bertemu untuk fitting baju pernikahan. Mungkin juga sekaligus pemotretan pre-wedding. Untungnya ini adalah hari minggu. Jadi, mereka tidak perlu khawatir soal pekerjaan. Karena Tari-Ibu Haydan memiliki bisnis sebagai wedding organizer, Ginara tidak perlu repot lagi mencari WO.
Ginara hari ini memakai baju yang biasanya dia pakai. Terlihat sederhana tapi tetap elegant. Gadis itu mengenakan cardigan warna putih yang dipadukan dengan rok warna abu pendek.
"Mama, Ginara berangkat ya," pamit Ginara pada Ibunya yang asyik menonton televisi. Dia tidak lupa mencium punggung tangan Ibunya sebelum pergi.
"Iya hati-hati ya," pesan Yura.
Undangan pernikahan juga hari ini akan disebarkan ke teman-teman kerja Ayahnya dan Ayah Haydan. Mungkin besok juga Ginara akan menyebarkan undangan ke kantornya.
Ternyata Haydan sudah menunggunya di depan. Ginara pun melambaikan tangannya.
"Haiiii," sapa Ginara dengan sangat ceria.
Haydan bergegas berlari untuk memeluk kekasihnya itu. Dia memeluk Ginara dengan sangat erat. Sepertinya Haydan sangat rindu pada Ginara. Padahal mereka hanya tidak bertemu selama satu minggu.
Haydan juga tidak lagi bekerja di perusahaan Melvian. Dia mengambil alih pekerjaan Bara. Yang secara tidak langsung sekarang Haydan adalah seorang CEO di salah satu hotel milik Ayahnya.
Haydan mencium pipi Ginara bergiliran. Dan berhenti di kening. "Tau gak gue kangen banget sama lo. Kok lo makin cantik sama gemesin sih. Pokoknya nanti abis nikah lo bakalan jadi sekretaris pribadi gue. Titik gak ada penolakan," kata Haydan yang menggoyangkan tubuh Ginara ke kanan dan kiri.
Ginara memang sudah mendengar hal ini dari Bara. Jadi dia tidak terlalu terkejut.
"Iya ih. Gue udah tau kok dari Papi," jawab Ginara.
"Lo gak cium gue atau apa gitu? Masa gue doang yang kangen?" Haydan bertanya sambil cemberut seperti anak kecil yang tidak diberikan mainan oleh Ibunya. Ginara gemas melihat itu.
'Chu~'
Ginara mencium pipi kanan Haydan.
"Keep halal ya sayang haha," kata Haydan.
"Iyalahh. Ayo berangkat," ujar Ginara.
Haydan melepaskan pekukannya juga. Dia menarik Ginara ke dekat mobilnya. Tak lupa membukakan pintu untuk Ginara.
Selama perjalanan mereka sama-sama fokus. Tidak ada pembicaraan sepatah kata pun. Mobil yang Haydan kendarai pun berhenti di sebuah parkiran dan di depan sebuah rumah yang cukup besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) My Foe || Haechan
General FictionWarning!! 17+ !Don't plagiarize this story! Ginara adalah seorang gadis cantik sedikit urakan dan dia juga tidak terlalu feminim. Dia memiliki musuh bebuyutan sejak kecil yang sangat dia benci. Tapi sialnya, mereka selalu kembali bertemu di sekolah...