58. Kehilangan satu

231 24 5
                                    

Happy reading

******

"Dan, darah!" Ginara menunjuk ke arah bawah gaunnya yang ada bercak noda merah. Ginara merintis karena merasakan perutnya sangat sakit. Tanpa pikir panjang, Haydan mengeluarkan sebuah pistol dari jas yang dia pakai. Dia membawa itu karena berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak terduga seperti ini.

 Dia membawa itu karena berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak terduga seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haydan semakin marah melihat Kinan berlari berusaha kabur. Dia membidik kaki Kinan. Dan—

'DOR'

Haydan berhasil membuat Kinan tidak kabur. Lalu, beberapa menit kemudian beberapa orang di dalam gedung pernikahan keluar untuk melihat apa yang terjadi. Karena mereka mendengar suara tembakan. Beberapa menit setelahnya, polisi datang. Haydan melaporkan hal ini, dia sudah sangat marah.

Setelah polisi datang, Haydan dengan cepat membopong istrinya dengan bridal style. Dia menyalip beberapa mobil. Haydan tidak tega melihat Ginara kesakitan.

Saat sampai di rumah sakit terdekat, Haydan langsung ke ruang UGD.

"DOK! TOLONGIN ISTRI SAYA!" Haydan berteriak di UGD. Dia tidak peduli dengan pasien lain.

Dan beberapa perawat datang diikuti seorang dokter. Mereka langsung menangani Ginara. Haydan tidak melepaskan genggaman tangannya barang satu detik pun.

"Istri anda mengalami keguguran. Tapi salah satu bayinya selamat. Saya membersihkan darah dan sisa janinnya Bapak bisa pergi sebentar?" pinta Dokter cantik itu.

"J-jadi istri saya sedang hamil? Apa pembersihan itu gak bahaya buat janin satunya lagi? Gak bisa ya saya tetep disamping istri saya?" Haydan bertanya balik.

"Iya, istri Bapak mengandung anak kembar. Tapi yang satunya lagi mengalami keguguran. Tidak, Pak. Itu tidak akan membahayakan janin satunya. Bapak bisa keluar sebentar kan?"

Haydan menggelengkan kepalanya. Namun, tatapan Ginara membuat Haydan akhirnya keluar dari sana. Dokter itu memerintahkan kepada para perawat untuk menutup semua tirai disekita bankar.

Tak lama kemudian, Haydan mendapat telpon dari Tari.

'Idan.'

"Iya, Mi?"

'Gimana kondisi Ginara kata Dokter?'

"Ginara keguguran, tapi bayi yang satunya masih bertahan. Mi, Haydan calon Ayah yang buruk. Gak bisa jaga mereka," gumam Haydan dengan air mata yang sudah turun. Dia terus terbayang saat Ginara terlihat sangat kesakitan.

'Alhamduillah... Mami sedikit lega dengernya. Haydan sayang, kamu gak boleh gitu. Itu bukan salah kamu. Ini udah takdir yang maha kuasa. Kalo mau jadi ayah yang baik, jaga bayi yang masih hidup. Ikhlaskan yang pergi.'

"Iya, Mi. Makasih ya. Doain semoga Ginaraceoat selesai tanpa ada hambatan."

Ginara dibius total. Dia juga sudah dipindahkan ke ruang VIP. Tentu saja atas perintah Haydan. Ginara bangun 2 jam kemudian. Dan disambut oleh senyuman hangat Haydan.

(Not) My Foe || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang