Happy reading 💞
*******
Liam diam-diam mengikuti Yola. Dan ternyata gadis itu bisa merasakan bahwa seseorang mengikutinya sedari tadi sepulang dari kantin.
"Eh?" Yola terkejut saat melihat Liam yang dibelakangnya.
"Kaget ya gue makin ganteng," jawab Liam dengan narsis. Yola tidak bisa berbohong dia mengakui bahwa faktanya Liam memang semakin tampan.
"Mau apa lo ngikutin gue?" tanya Yola.
"Lo— gak jadi deh." Liam memunggungi Yola dan berjalan menuju ke arah elevator. Membuat Yola penasaran dengan apa yang akan dibicarakan oleh Liam tadi. Sayangnya, dia harus mengurungkan niatnya karena dia akan bertemu dengan pelanggan pertamanya hari ini.
Di kantin ...
"Gue ke kamar mandi dulu ya," kata Ginara pada semua orang yang ada di mejanya. Bohong, jika Ginara tidak khawatir dengan rumah yang tersebar. Tapi, di juga tidak bisa marah. Karena sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dari Haydan langsung.
Ginara menguping dulu di luar karena dia mendengar seseorang membicarakan tentang rumah itu.
"Jadi? Lo yang buat rumor itu? Hebat banget lo bisa tau. Lo deket sama Haydan?" tanya seseorang di dalam sana. Ginara masih mendengarkan tanpa berusaha masuk.
"Iya emang itu perbuatan gue. Eum, ya gak deket sih cuman gue gak seneng aja dia jadian sama si Ginara. Caper banget gak sih tuh cewek dari awal masuk ke perusahaan ini juga udah caper," jelasnya dengan panjang lebar. Ginara mengepalkan tangan dengan kuat.
"Lo tau dari mana mereka jadia—"
'BRAK!'
Ginara membuka pintu kamar mandi perempuan dengan sangat keras. Membuat kedua wanita itu tidak bisa berkata-kata. Mereka ketahuan oleh orang yang sedang mereka bicarakan.
"Ups! Maaf gue terlalu pake tenaga ya buka pintunya sampai kalian kaget," ujar Ginara sambil mendekati ke arah cermin dan mencuci tangannya di westafel.
"Lo pasti kesinggung kan?" tanya seorang wanita dengan wajah sinis pada Ginara. Smirk terukir di wajah cantik Ginara kala mendengar hal itu. Terlebih lagi wajah yang tidak asing yang ada didepannya ini membuatnya ingin menghajarnya saat ini juga.
"HA? BHAHAHAHAHAH." Ginara tertawa kencang dengan sedikit membuat teman perempuan itu ketakutan."Lo masih songong ya, jadi lont* aja bangga," cibirnya. Ginara mengangkat sebelah alisnya.
"Really? Bukannya elo ya? Noh dibelakang lo ada kaca coba lihat," balas Ginara sambil keluar dari kamar mandi karena sudah waktunya kembali bekerja.
"Sial! Jal*ng brengsek! Awas aja lu. Sekarang boleh lo bahagia. Tapi argh!" Kesalnya saat tidak bisa membalas lagi kata-kata yang diucapkan oleh Ginara.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) My Foe || Haechan
Genel KurguWarning!! 17+ !Don't plagiarize this story! Ginara adalah seorang gadis cantik sedikit urakan dan dia juga tidak terlalu feminim. Dia memiliki musuh bebuyutan sejak kecil yang sangat dia benci. Tapi sialnya, mereka selalu kembali bertemu di sekolah...