45. Posesif husband

463 35 17
                                    

Happy reading 💞

******

"Haydan," gumam Ginara sambil menggoyangkan tangan Haydan pelan. Tapi dia nampak masih pulas dalam tidurnya.

"Mau jadi gak berangkat ke Hawai?" tanya Ginara sembari berbisik di telinga Haydan. Tapi tangan kekarnya malah menarik tubuh Ginara masuk ke dalam pelukannya.

"Diundur bukan?" Ginara bertanya pada Haydan yang memejamkan mata sambil mengelus rambutnya. 

"Gue sewa pesawat buat kita berdua doang. Jadi gak perlu khawatir," bisik Haydan dengan suara yang berat khas bangun tidur.

"Apaan dah lo? Meski pesawat disewa, tapi harus tepat waktu. Lo juga pasti gak suka nunggu kan?" Ginara malah mengomel pada suaminya ini.

"Iyaa sayang gue bangun nih," ujar Haydan sambil menarik selimut yang menutupi tubuh mereka berdua. Sebelum berangkat, mereka berdua kembali mandi dan tentunya berdandan rapi.

Haydan sangat terkejut karena baju mereka hampir sama lagi. Dia melambaikan tangan pada Ginara yang baru selesai memakai make up.

"Wahhh ternyata kita memang berjodoh!" pekik Haydan dengan heboh. Ginara tertawa melihatnya.

"Iyalah orang udah nikah!"

"Foto yuk!" Haydan merangkul bahu istrinya. Dan mulai melakukan selfie berdua. Kemudian dia mengunggahnya ke akun instagram miliknya. Tidak lupa menandai instagram Ginara.

 Tidak lupa menandai instagram Ginara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@hydnkrvv @gnhnsss gemes banget kan?

komentar.....

@jo : anjir pengantin baru makin nempel aja

@liam_00 : bikin jadi pengen nikah wkwkw

@garahnsss : pulang jangan lupa oleh-oleh ya

@rndy__ : @nithh

"Mau berangkat gak nih?" Ginara greget dengan suaminya yang asyik bermain dengan ponsel. Haydan langsung memasukan ponsel itu ke dalam tas kecil yang dia pakai. Dan merangkul bahu istrinya.

"Itu koper lo gak mau dibawa?"

"Lupa sayang. Ayo pergi!"

Sepanjang jalan mereka tidak banyak bicara. Asyik dengan dunia masing-masing. Beruntungnya jalan ke bandara Soetta hanya butuh 1 jam. Mereka sampai di bandara dan Ginara malah berjalan berlawanan arah. Dia menuju ke orang-orang yang akan menaiki kelas bisnis.

"Yang nanti kalo kita transit mau belanja apa?" Merasa tak ada sahutan Haydan pun menoleh ke sebelahnya. Dia mendapati Ginara tidak ada disana pun langsung berlari. Haydan menitipkan kopernyanpada petugas bandara. Agar mudah untuk berlari.

Dia mendapati istrinya sedang berbicara dengan seorang penjaga loket tiket. Dengan cepat Haydan  menarik lembut Ginara ke dalam pelukannya. Tentu saja itu membuat siempunya terkejut bukan main.

"Ini di depan umum loh ih!" Ginara melepaskan pelukan Haydan.

"Gue khawatir tau. Kita gak usah ambil tiket atau apapun. Kan udah gue bilang. Gue bakal nyewa pesawat buat berangkat sama pulang." Ginara semakin terkejut saat mendengar ternyata Haydan saat itu tidak bercanda. Dia benar-benar serius dengan ucapannya.

"Pad—"

"Ayo kita berangkat. Pilotnya udah ada di dalem pesawat loh."

"A—ayo."

******

Saat di pesawat mereka banyak bercerita satu sama lain. Entah itu tentang hubungan mereka yang dulu saling benci. Sampai pembicaraan tentang kakak Haydan yang terkena musibah. Ya tapi itu bisa dibilang begitu tapi juga tidak.

Ginara tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Namun, dia tetap berkata dengan penuh dukungan bagi keluarga Haydan.

"Dannn~" rengek Ginara.

"Hm?"

"Pengen peluk boleh?" Ginara ketika mode manja membuatnya semakin terlihat menggemaskan. Haydan langsung memeluknya.

"Kenapa pake izin segala? Gue udah jadi suami lo."

"Kan takutnya lo lagi sibuk sama kerjaan."

"Udah tidur aja," gumam Haydan sambil menepuk-nepuk pelan bahu Ginara. Hingga istrinya itu terlelap dalam pelukannya.
Haydan ikut tertidur juga karena dia merasa lelah meski hanya duduk.

Karenq tadinya, selama Ginara tidur, Haydan melihat video yang sudah dia unduh di youtube. Setelah bosan barulah dia ikut tertidur. Dan terbangun saat mendengar teriakan istrinya.

"JANGAN! HIKS IDAN JANGAN TINGGALIN GUE."

Sampai para pramugari dan pramugara berdatangan untuk melihat mereka. Haydan memberikan kode pada mereka agar memberinya waktu berdua saja.

"Ginara."

Haydan memanggilnya dengan lembut sambil mengusap air matanya.

"Sstt... hey sayang tenang gue ada disini."

"Hiks..."

Mendengar masih terisak, Haydan tidak tega. Dia terus memeluk erat Ginara dan memberinya kecupan hangat.

Tepat saat tiba di negara Belanda, Ginara terbangun. Ia terkejut kala melihat penampilannya yang sangat acak-acakan. Dan juga kedua mata yang bengkak seperti habis menangis.

"Lo nangis tadi pas tidur. Udah gitu juga istri gue mah tetep cantik kok," ujar Haydan sambil merapikan rambut Ginara.

"Abisnya gue mimpi lo bakalan ninggalin gue," jawab Ginara yang masih mengingat potongan mimpinya barusan. Langit sudah mulai gelap. Mereka tiba di bandara Belanda. Dan mencari penginapan terdekat.

Haydan sempat meninggalkan Ginara untuk memesan kamar. Dia menunggu suaminya di kursi yang sudah di sediakan.

"Ginara? Hey yo! WhatsApp!"

Alis Ginara saling bertautan dengan kening yang berkerut. Lantas dia menoleh ke sumber suara, ternyata itu adalah saudara jauhnya yang ada di Jepang.

"Eh? Wah Shouji? How are you bro?"

Shouji memeluk dan bersalaman dengan Ginara. Mereka jarang bertemu semenjak Ginara kuliah. Dulu saat SMA, jika libur semester Ginara pasti berkunjung ke Jepang. Dan kebetulan dia seumuran.

"I'm fine. Um... are you came alone? I've heard that you already getting married with your foe?" (Aku baik. Um.. apa kamu datang sendiri? Aku sudah mendengar bahwa kamu menikah dengan musuh?)

Ginara tertawa saat mendengar pertanyaan Shouji. Melihat istrinya tertawa riang dengan pria lain. Haydan tidak bisa hanya diam saja. Dia langsung menghampiri Ginara dan memeluk pinggangnya dengan posesif. 

"Eh? Udah selesai?" tanya Ginara.

"Dia siapa?"

"Saudara gue yang di Jepang," jawab Ginara.

"Dia suami?" tanya Shouji dengan bahasa Indonesia yang masih lucu.

Haydan langsung bersalaman dengan Shouji. Dia merasa tidak enak karena hampir saja membuat kesalah pahaman diantara mereka.

"Iyaa hehe. Kenalin dia Hakuza Shouji. Oh, Uji kami harus pergi. Semoga kamu menikmati liburnya."

"Iya Ginara. Sampai jumpa di lain waktu."

.

.

.

Tbc

Maaf pendek 😭🤧 tadinya mau besok terus upnya dua part. Tapi berhubung aku ulang tahun jadi aku next malam ini.

Stokankm💚💚💚

(Not) My Foe || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang