43. H-1 Honey moon

488 41 12
                                    

Happy reading 💞

17+

******

Haydan dan Ginara pulang dari rumah orang tua Ginara saat menjelang sore hari. Ginara tidak lagi marah pada Haydan. Mereka sempat mampir ke sebuah tempat makan yang sering mereka datangi jika ke daerah dekat rumah orangtuanya Ginara.

"Gi, abis ini mau kemana lagi?" Haydan bertanya pada Ginara yang sedang asyik memakan Ice cream rasa coklat ditangan kanannya.

"Kita belanja yuk. Bahan makanan dikulkas kayaknya udah dikit. Pokoknya beli yang fresh jangan sampe ada ulet lagi."

Haydan mengacak-acak rambut Ginara karena sangat gemas melihat tingkahnya.

"Yaudah sekalian kita beli baju yuk buat bulan madu!" Haydan berkata dengan sangat exited.

"Ngapain beli baju? Baju gue banyak yang belum dipake."

"Mending kita buka amplop sama kado kemarin aja yok," kata Haydan lagi.

Kemarin mereka terlalu lelah, jadi belum sempat membuka kado dan amplop dari para tamu undangan yang hadir dipernikahan mereka.

"Iya tapi ke supermarket dulu ya. Besok lo mau makan apa wkwkw," kekeh Ginara.

"Makan lo aja gimana?" goda Haydan sambil menaik turunkan alisnya. Mereka sedang menepi di dekat trotoar.

"Coba aja kalo bisa," tantangan Ginara.

"Tunggu aja lo selesai datang bulan. Gue bakal makan lo."

Seketika wajah Ginara memerah karena mendengar hal itu. Benar, mereka belum melakukan hubungan suami-istri. Membayangkan saja membuat Ginara merona.

"Tuh lo pasti udah bayangin kan wkwkw," ledek Haydan.

"Berisik. Ini ada es krim satu lagi. Buat lo aja. Gue kenyang," ujar Ginara sambil menyodorkan satu bungkus es krim pada Haydan.

"Mau dong sini. Tapi makannya barengan."

"HA?" Ginara sontak berteriak hingga Haydan menutup kedua telinganya.

"Kenapa sih? Hobi banget teriak. Nanti suami ganteng lo ini budeg gimana?" Haydan mulai bertingkah narsis seperti Liam.

"Iyain aja deh. Biar lo seneng."

"Kiss dulu dong," pinta Haydan.

Chu~

Ginara mencium bibir Haydan sekilas. Dan Haydan malah membalas dengan lebih. Sebelah tangan Haydan menutup sedikit jendela mobil. Hingga tak terasa es krim yang belum dibuka itu sepenuhnya sudah mencair.

Ginara dengan cepat mendorong dada Haydan karena dia kehabisan nafas. "Yahh es krim itu gak jadi dimakan deh. Lo malah makan gue wkwkw."

"Iya abisnya lo nantang sih. Tapi suka kan?" goda Haydan.

"Apasih!"

"Tuh salting kan lo."

"Itu es krim nya siniin biar gue buang. Udah cair gak akan enak." Ginara mengambil es krim yang mencair itu. Lalu dia membuka pintu mobil. Dan membuangnya ke tempat sampah terdekat.

Haydan ikut turun karena Ginara hampir oleng. Seseorang menabrak tubuh Ginara. Saat istrinya hendak berlari untuk mengejar orang tadi, Haydan menahan tangannya.

Ginara sudah hafal dari postur tubuh dan gaya rambut yang masih sama seperti malam itu. Haydan juga melihat sekilas siapa yang menabrak istrinya barusan.

"Lo gapapa kan?" Haydan mengecek semuanya. Dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Ginara kembali tersenyum melihat tingkah suaminya itu.

"Gapapa kok. Mungkin dia lagi buru-buru ya. Kita jadi orang baek ya gak?" Ginara bertanya pada Haydan.

(Not) My Foe || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang