37. Kenangan dulu

155 25 2
                                    

Happy reading 💞

*******

"Bang, maaf ya gara-gara gue acara lo jadi gak kondusif tadi," gumam Haydan sambil duduk santai melihat para tamu undangan berdansa. Ginara sedang berdansa dengan Karin.

Melvian tersenyum mendengar perkataan yang keluar dari sepupunya itu. "Ini bukan salah lo. Cewek itu aja yang memang sengaja mau cari perhatian sama lo. Emang dia pernah ada hubungan sama lo?"

Kali ini pertanyaan Melvian membuatnya teringat lagi dengan masa SMA Haydan.

"Dulu dia naksir banget sama gue. Gak sih, lebih tepatnya itu obsesi berlebihan."

6 tahun yang lalu ....

Tepatnya saat Haydan mencalonkan diri sebagai ketua Majelis Pengurus Kelas atau MPK. Kala itu, Haydan, Jovin, dan Gara merupakan tiga sekawan yang terkenal sekali di seantero sekolah mereka.

Bahkan sampai ada club penggemar Haydan. Dan diketuai oleh Raya. Haydan tidak terlalu mempermasalahkan hal itu asalkan masih dalam batas wajar. Suatu ketika, saat Haydan benar-benar terpilih menjadi ketua MPK dan Ginara sebagai ketua OSIS.

Mereka berdua dulu memang rival satu sama lain.

"Haydan!" Merasa diabaikan olehnya, Ginara berlari menyusul langkah Haydan.

"Woi anjir budek! Berhenti!" Ginara menarik kerah kemeja putih yang dikenakan Haydan.

"Ish! Mau ngapain sih? Gue lagi sibuk nih." Haydan menatap Ginara dengan jengah.

"Ini gue juga penting bego. Buat persami lo udah nyebarin undangan ke ekskul lain? Persami sebentar lagi loh. Ini program kerja OSIS sama MPK kan?" Ginara mencoba menjelaskan dengan baik-baik pada Haydan.

"Ya itu mah kan tugas sekertaris. Ketua panitianya juga kan bukan-EH iya anjir gue ketua panitianya." Haydan mendadak panik karena baru menyadari hal ini. Ginara hanya memutar bola matanya. Lelah menghadapi perilaku Haydan.

"Iya makanya kasih undangannya. Gue selaku sekertaris udah bikin nih. Tinggal lo bagiin. Oh buat ekskul karate biar sama gue aja." Ginara mengambil sebuah kertas yangsudah diatur dengan baik.

"Udah kan?"

"Iya udah. Sana pergi!" Ginara sekarang malah mendorong tubuh Haydan dengan kencang. Untung saja lelaki itu punya keseimbangan yang bagus.


"Baku hantam aja gak sih kita?" Haydan tersulut emosi.

"Barusan gue dorongnya gak pake tenaga lo. Yakin lo mau tarung sama gue yang udah sabuk hitam?" Ginara menyombongkan diri. Haydan menyunggingkan smirk-nya.

"Gue tunggu lo di Gor, sepulang sekolah."

"Oke!"

Tanpa mereka sadari, Raya menguping pembicaraan mereka. Dia mengepalkan tangannya mendengar bahwa Haydan akan berkelahi dengan Ginara. Tentu saja dia tidak akan membiarkan Haydan terluka, apalagi hanya karena satu perempuan yang Raya pun tak suka.

Raya memberi kode pada antek-anteknya yang juga anggota penggemar Haydan. Raya akan mendiskusikan sesuatu dengan mereka. Dan membuat rencana untuk menggagalkan perkelahian diantara Haydan dan Ginara.

Raya membawa antek-anteknya ke atap sekolah.

"Gue barusan denger kalo si Ginara nantinya Haydan buat berkelahi," ujar Raya yang langsung pada intinya.

(Not) My Foe || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang