14. Ketahuan Jovin

468 65 12
                                    

Happy reading 💕

*****

Sore hari sepertinya sedang tidak bersahabat, awan putih berubah menjadi awan abu. Seminar angin kencang menerpa rambutnya berkali-kali. Ginara pun menutup hampir seluruh bagian kaca mobil depannya. Ginara harus cepat-cepat pergi ke apartemennya Haydan untuk mengambilnya dia baju ganti. Tadi Haydan menelponnya, dia bilang tidak nyaman memakai baju rumah sakit. Haydan bahkan meminta Ginara untuk membelikan makanan dari luar. Karena makanan yang rumah sakit siapkan untuk Haydan rasanya hambar semua.

Ginara membuka pintu apartemennya Haydan dengan hati-hati. Dia mematuhi di tempat karena melihat kehadiran Jovin disana.

"Kok lo bisa masuk?" tanya Jovin keheranan.

"B-bisalah! Gue pernah lihat Haydan pas lagi buka apartemennya. Jadi gue bisa masuk!" Ginara menjawabnya dengan cepat dan sedikit gagap. Jovin tersenyum manis mendengar jawaban Ginara.

"Kan bener lo ada sesuatu sama Haydan udah lama pasti, sampe tau kode sandi apartemennya."

"Lo juga ngapain disini?" Ginara mencoba mengubah topik agar Jovin tidak curiga.

"Gue? Menurut lo?" Jovin malah bertanya balik dengan sedikit tengil.

"Ya gak taulah!"

Jovin mendekat ke arah Ginara, membuat gadis itu sedikit mundur.

"Mau ngapain lo!" sentak Ginara.

"Lo tau kan dimana Haydan?" tanya Jovin yang kembali menjauhkan wajahnya dari Ginara.

"Kalo iya emang kenapa?"

"Please kasih tau gue. Kasihan loh Tante Tari sakit gara-gara mikirin Haydan." Jovin mengatakan hal itu dengan wajah serius dan ada sedikit nada yang terdengar seperti sedang sedih.

Ginara menghela nafas panjang sambil mencoba untuk duduk di sofa. Dia melihat kepalanya karena merasa sedikit pusing dengan apa yang terjadi sekarang.

"Gue bakal kasih tau lo. Tapi, lo jangan kasih tau ke keluarganya dulu. Apalagi Tante Tari lagi sakit. Gue gak mau bikin Tante Tari lebih sakit," jawab Ginara. Jovin dibuat bingung dengan jawaban Ginara.

"Emang Haydan dimana? Di rumah lo?" tanya Jovin.

Ginara menggelengkan kepalanya, "malem itulah, waktu dia mau pergi ke apartemennya. Dia kurang fokus sampe tabrakan. Motornya juga masih dibengkel."

Jovin menganga lebar, dia masih tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. Jovin juga ikut bingung saat tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi? Gimana sekarang kondisi Haydan?" tanya Jovin dengan khawatir.

"Dia baik-baik aja. Lukanya gak terlalu parah kok. Jo, eum..." Ginara menggantungkan apa yang ingin dia katakan.

"Lo mau bilang apa?"

"Tolong ambilin bajunya Haydan dong."

"Lo aja. Kan Haydan nyuruh lo!"

Ginara melangkah dengan ganti menuju sebuah kamar dekat dapur.

"Yang ini kan?" tanya Ginara. Ia takut salah karena ada dua kamar. Kamar yang satu itu sepertinya ruang kerja Haydan.

"Iya yang itu." Jovin mengatakan dengan kepala yang ikut mengangguk.

Ginara memasuki sebuah kamar yang bisa dikatakan luas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Not) My Foe || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang