Happy reading
*******
Tengah malam, Ginara tiba-tiba terbangun lagi. Mimpi itu terus terjadi. Membuat Ginara semakin takut.
"Dan!" Panggil Ginara sambil mengguncangkan pelan bahu sang suami yang tengah tertidur. Haydan segera memeluk Ginara dengan hangat. Dengan sesekali di elu rambutnya.
"Kenapa sayang?" tanyanya dengan suara berat khas bangun tidur. Bukannya menjawab, Ginara malah kembali menangis. Mendengar suara isakan tangis sang istri, Haydan langsung duduk. Dia menyibakkan surai coklat indah istrinya yang panjang. Kedua Ibu jarinya tergerak untuk mengusap butir air mata yang akan turun dari pelupuk mata Ginara.
"Kamu mimpi buruk lagi ya hm?" Haydan bertanya sambil mengelus rambutnya lagi. Istrinya tidak menjawab. Tapi dia memeluk tubuh Haydan dengan erat, menangis di dadanya. Haydan pasrah, dia membiarkan jaket hitamnya basah oleh air mata istrinya ini.
"Kamu jangan nangis dong. Aku kan gak kenapa-napa. Kasian nanti bayi kita ikut sedih kalo Mama nya sedih," kata Haydan yang mencoba menghentikan tangisan Ginara.
"Kamu gak akan pergi ninggalin aku kan?" tanya Ginara dengan nada yang amat pilu.
"Aku gak akan ninggalin kamu. Stop mengingat mimpi. Itu cuman bunga tidur. Gak akan jadi kenyataan sayang," ucap Haydan yang mencoba menepis pikiran buruk Ginara dari mimpinya itu.
"Masa mimpinya itu terus. Kamu pokoknya besok gak boleh kerja. Aku takut kamu kenapa-napa," cicitnya sambil melepaskan pelukannya. Tangan Ginara mengusap wajah sang suami.
"Iya sayangku. Besok aku akan diem dirumah," jawab Haydan sambil mencium sekilas bibir Ginara.
"Ih si paling nyari kesempatan banget," ucap Ginara.
"Oh? Mau lebih?"
"Gak mau. Peluk aja, aku mau tidur lagi. Awas aja kalo pergi!"
Haydan tertawa gemas mendengar istrinya berbicara. "Iya aku gak akan kemana-mana. Kamu bisa sapuas hati peluk aku besok seharian juga boleh."
"Dan, aku mau kebab," vumam Ginara yang tadinya mau tidur. Tiba-tiba dia ingin makan itu. Haydan merasa perut datar Ginara. Dan mengelusnya.
"Anak Papa, besok aja ya dibeliin nya. Padanya ngantuk," gumam Haydan. Ginara malah cemberut mendengar jawaban Haydan. Dia dari kemarin ingin membeli kebab kesukaannya yang ada di restoran dekat perusahaan Melv Corp.
"Delivery aja dong. Ayolah sayang,kamu mau gitu anak kamu sampe gede ileran?" Ancaman Ginara dengan wajah memelas. Haydan menghela nafas, dia sudah hafal pasti Ginara akan menggunakan ancaman ini agar dia pergi.
"Sayang, ini jam 1 malem. Mana buka," jawab Haydan dengan lembut. Namun, istrinya itu malah cemberut. Lalu, membelakangi Haydan. Akhirnya, Haydan pun menuruti permintaan sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) My Foe || Haechan
General FictionWarning!! 17+ !Don't plagiarize this story! Ginara adalah seorang gadis cantik sedikit urakan dan dia juga tidak terlalu feminim. Dia memiliki musuh bebuyutan sejak kecil yang sangat dia benci. Tapi sialnya, mereka selalu kembali bertemu di sekolah...