42. Pindah

306 34 2
                                    

Happy reading 💞

*****

"HAYDAN TOLONG!" Teriak Ginara dari arah dapur. Membuat Haydan yang masih mengumpulkan nyawa karena baru saja bangun pun langsung membelalakan matanya. Dia berlari untuk mengecek apakah semuanya baik-baik saja.

"Kenapa Gi? eh turun nanti lo jatuh!"

"Gak mau! Itu sayuran banyak uletnya! Ihhh!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak mau! Itu sayuran banyak uletnya! Ihhh!!"

Ginara naik ke meja makan dia melihat ada ulat dari sayur yang sedang dia cuci. Haydan malah tertawa melihat tingkah istrinya yang baru dia lihat ini. Haydan membuang semua sayur itu ke tong sampah.

"Turun! Udah gue buang," ujar Haydan. Ginara masih berdiri disana.

"Bilang aja mau gue turunan." Haydan menurunkan tubuh Ginara dari atas sana.

"Cari sayur yang lain deh," kata Ginara berinisiatif mengganti sayuran tadi. Tanpa diperintah, Haydan langsung menyodorkan beberapa sayuran. Ginara pun menghadiahi Haydan sebuah kecupan dipipi.

"Tumben banget lo. Pasti ada maunya nih," sindir Haydan.

"Masa pengen manja gak boleh sih?"

Haydan memeluk Ginara dari belakang, dan berbisik, "kayak gini? Gemes banget sih istri gue." Haydan memainkan rambut Ginara yang dicepol asal.

"Jangan mainin rambut. Nanti masuk ke makanan mau?"

"Yaudah peluk aja deh," kata Haydan yang tak melepaskan tangannyabdari pinggang Ginara.

"Nanti mau kan? Anter gue?" tanya Ginara.

"Iyaa, tapi sekarang kita fokus makan dulu," kata Haydan.

Haydan tidak terus menempel pada Ginara. Dia juga membantunya membawakan makanan yang sudah siap disantap ke meja makan.

"Ke kantor dulu apa ke rumah gue?" Ginara bertanya sambil meletakkan satu sendok nasi ke piring Haydan beserta lauk yang sudah dia masak barusan.

"Sarapan dulu. Mandi dulu."

"Iya juga sih. Biar lebih cepet, gue mandi di kamar sebelah ya?"

"Ngapain?" Haydan malah bertanya begitu.

"Yakan, masa mandi barengan?"

"Kita udah nikah kali. Tenang kok gue gak akan macem-macem. Kan lo masih datang bulan."

"Bukannya gak mau tapi... yaudah deh!"

"Gue gak maksa kok. Jangan cemberut nanti gue cium!"

"Iya, cepet makan. Nanti keburu dingin."

*******

Selesai mandi mereka bersiap untuk pergi ke perusahaan Melvian terlihat dahulu. Setelah itu, barulah mereka pergi ke rumah Ginara. Untuk mengambil barang-barang milik istrinya ini.

(Not) My Foe || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang