48. Hukuman

509 33 11
                                    

Happy reading 💞

*****

+18

Sepanjang Ginara berjalan bersama Haydan dia terus cemberut. Membuat Haydan ge.as sekali ingin menggodanya. Bahkan Ginara berjalan lebih dulu tanpa menghiraukan Haydan yang masih tertinggal dibelakangnya.

Saat sudah sampai di kamar hotel, Haydan mengunci pintunya. Dia memeluk Ginara dari belakang yang sedang memandang ke arah luar jendela.

"Apasih!" Ginara mencoba melepaskan diri dari pelukan suaminya ini.

"Jangan marah dong, kan ceritanya belum selesai," buruk Haydan. Bukannya malah membuat Ginara merasa lebih baik tapi semakin membuat wanitanya itu kesal.

"....."

"Lucu banget sih. Istri gue kalo lagi cemburu," kata Haydan yang menempelkan dagunya diatas bahu kanan Ginara.

Tanpa Haydan sadari Ginara menjatuhkan air matanya. Haydan sebenarnya bisa melihat itu dari balik kaca jendela. Dia pun merasa bersalah, Haydan membalikkan tubuh Ginara. Menatap matanya dengan lembut. Ibu jarinya bergerak untuk mengusap air mata yang jatuh dari kedua pelupuk mata istrinya.

"Maafin aku ya. Dengerin aku sayang, perempuan yang ada di dalam cerita aku tadi itu kamu. Eh kok makin kenceng nangisnya?"
Haydan untuk pertama kalinya memanggilnya dengan embel-embel 'kamu' bukan 'lo' .

"Bohong kan?" Ginara bertanya dengan suara yang bergetar. Haydan semakin merasa bersalah.

"Gak bohong, sayang. Sini lihat aku masih punya fotonya. Kamu gak inget waktu itu kita sempet foto bareng?"

"Iya gak inget," jawab Ginara yang sudah berhenti menangis.

"Sini yuk duduk di kasur. Pasti kamu pegel kan abis jalan kaki."

Ginara menurut dan duduk disebelah Haydan yang menyenderkan tubuhnya ke kepala ranjang.

"Eh, ini jadi aku-kamu nih?" Ginara kembali melunak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, ini jadi aku-kamu nih?" Ginara kembali melunak. Karena memang itu hanya salah paham. Dan dia juga gampang overthingking.

"Iya emang kenapa? Gak mau?"

"Gapapa deh kayak aneh aja. Soalnya biasanya panggil nya lo gue hehe. Mana coba lihat fotonya," pinta Ginara sambil menyenderkan kepalanya di bahu Haydan.

"Ini," kata Haydan sambil menunjukan foto dulu yang terlihat sudah lama.

"Ah iya aku baru inget. Oh itu kamu! Ah hahah jadi malu gue eh aku pake acara ngambek segala," kata Ginara yang menertawakan tingkahnya yang barusan.

"Gemes banget sih! Kalo belum terbiasa pake aku-kamu ya gapapa lo-gue aja," kata Haydan.

"Gapapa aku belum terbiasa aja," jawab Ginara.

"Hey kamu," kata Haydan sambil memegang dagu Ginara dan menatap matanya dengan intens.

"A-apa?" Ginara mendadak tergagap. Kelemahannya adalah ketika Haydan menatapnya seperti ini.

(Not) My Foe || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang