CYRAKHA • 01

295K 13.2K 1.3K
                                    

Mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mencekam. Satu kata itu telah mewakili suasana markas Phentanonz saat ini. Beberapa jam lalu, tepatnya pukul 02.40 dini hari, mereka telah dipukul mundur oleh lawan mereka, Garzavos.

Phentanonz dan Garzavos adalah musuh bebuyutan sejak enam tahun lalu. Namun setelah satu tahun mereka lost contact ditahun ketiga, tiba-tiba mereka kembali meneror Phentanonz. Dalam peristiwa teror mendadak dua tahun lalu itu, Garzavos kehilangan ketua mereka.

Hingga kini Phentanonz dan Garzavos masih terlibat konflik sengit. Tak ada pertemanan dalam hubungan mereka.

Garzavos selalu kembali dengan membawa tambahan anggota, terkadang mereka menang, terkadang kalah. Namun anehnya, walau sang ketua ada di medan perang, mereka seperti dikendalikan orang lain. Mereka bisa tahu letak pasukan cadangan berada, mereka harus menyerang kemana, dan lainnya. Licik memang.

"Kita kalah..."
"LO PADA TAU KALAH GAK?!"
"PENGECUT LO SEMUA!!"

brugh!!

Helm Agv Pista telah terlempar ke sudut markas. Kemarahan memuncak pada diri Rakha, sang ketua, membuat ia kesetanan. Bagaimana tidak, bisa-bisanya setengah dari anggota Phentanonz yang ia bawa untuk peperangan tadi mundur ketika melihat Garzavos membawa banyak bakcing, membuat yang masih bertahan harus terpukul mundur karena kekurangan pasukan.

Salah satu pria disana hanya menggeleng melihat tingkah ketuanya yang seperti kerasukan itu. "Lo semua punya dua pilihan. Lo tetep disini siap mati. Atau lo keluar tapi gapunya harga diri?" ujar Auden, wakil ketua Phentanonz.

"Lo boleh keluar dari Phentanonz, tapi jangan pernah harap lo punya harga diri dan keselamatan lo terjamin. Dah, simple kan?" imbuh Auden.

Seisi markas bergidik ngeri, tak ada pilihan yang aman bagi mereka. Semua kepala tertunduk dengan mulut membisu. Berbeda dengan para anggota inti Phentanonz yang dengan santainya meneguk minuman dingin mereka.

"Yang namanya pengecut.. Ya pengecut!" celetuk Arka.

"Lo semua pulang sekarang! Besok gaada yang bolos sekolah. Jangan manja ,orang lo semua ga kerja apa-apa." sarkas Dito.

Merasa tak ada pergerakan, Zayyan menyunggingkan senyumnya dan melempar botol minumnya ke salah satu dari pengecut didepannya itu.

"Lo pada budeg? Pulang sono! Lo ga liat ketua lagi kesetanan? Mau mati muda lo?" ujar Zayyan dengan kedua tangan menyilang di depan dada juga dengan satu alis terangkat.

Dengan gerak cepat, semua anggota Phentanonz kecuali inti pulang meninggalkan markas. Tentu mereka semua tak mau mati saat itu juga. Deru motor yang bersautan mulai menghilang. Disaat itu juga Bramanta, atau sebut saja Anta ikut angkat suara. "Dahlah, tinggal lo gibeng apa susahnya?" celetuk Anta.

"Buset enteng banget lo ngomong," ujar Arka kaget.

"Tapi bener juga. Kalo ga gitu, ga jera mereka. Enak banget mereka mundur kita hampir sekarat," ujar Jevan.

CYRAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang