Zayyan ♡ Ara
Story***
"Ara, gue beli minum dulu ya di sana," ujar Adeena menunjuk minimarket diujung jalan.
"Okey , Deen. Gue tunggu sini aja ya? Capek," balas Ara.
Minggu adalah hari yang tepat untuk bersantai. Hari ini Ara dan Adeena menghabiskan waktu bersama dengan belanja alat tulis.
Lama menunggu, Ara mulai bosan. Ditambah lagi langit yang mulai mendung. "Apa susulin aja ya? Susul aja deh." putus Ara.
Ara celingak -celinguk memastikan jalanan dalam keadaan aman untuk ia menyebrang.
tin!
tin!"Akh.."
"Yaampun, gue belom di surga kan?"
Sebuah mobil putih hampir saja menabraknya dan kini berhenti tepat di depannya. Mobil itu sepertinya di lajukan dengan kecepatan tinggi. Karena saat Ara menoleh kanan kiri ia tak melihat ada kendaraan.
"Hei! Turun ga? Kalo mau mati gausah ajak temen! Woy!" pekik Ara.
Seorang supir keluar dari mobil putih itu dan menunduk meminta maaf.
"Bapak gimana sih? Kalau saya tadi ketabrak terus mati gimana? Iya kalau masuk surga, kalau neraka? Ih amit-amit, saya sebut juga nama bapak ntar biar kebawa sekalian nemenin saya," cerosos Ara.
Supir itu hanya terdiam dan terus menundukkan kepalanya meminta ampun. Supir itu tidak berani membantah Ara sama sekali karena teringat kata-kata dari majikannya yang kini duduk santai di dalam mobil.
"Jangan kasar padanya. Dia calon menantu keluarga Michiavelly," ujar si majikan.
"Ishh, Bapak kok diem aja? Yaudah panggilin yang punya mobil! Saya mau protes," titah Ara.
"M-maaf, Nona. Anda tidak bisa bertemu tuan muda."
Tuan muda? Batin Ara
Pintu belakang terbuka , nampak seorang pria keluar dari mobil dengan setelan jas biru dongker dengan wajah tak asing.
"Zayyan?" gumam Ara.
"Masuk!" titah Zayyan.
"Lah ngatur! Lo udah mau nabrak gue. Minta maaf kek!"
Disaat itu juga gerimis mulai turun. Ara mendongak melihat ke arah langit.
"Ck! Iya gue masuk," ujar Ara sambil menghentakkan kakinya.
"Cepet minta maaf, gue tunggu!"
"Jalan!" titah Zayyan pada supir.
"Eh lho kok jalan? Lo mau culik gue? Turunin ga? Gue colok ya mata lo!" ujar Ara sambil mengambil ancang-ancang dua jari seperti akan mencolok mata Zayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CYRAKHA
Teen Fiction"𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐦𝐩𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡." 🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫 (Jangan lupa vote, komen, dan follow!) Sebuah amanah telah membawanya muncul dalam kehidupan seorang ketua dari Phentanonz...