CYRAKHA • 45

58.9K 5.9K 570
                                    

"Apa yang om mau?" Rakha dibuat bimbang saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang om mau?" Rakha dibuat bimbang saat ini. Ketika ia khawatir pada Cyra yang enggan membuka mata, ia juga harus memikirkan keselamatan Siska, mama Cyra.

Dellano, pria gila! Hanya karena dendam yang belum ada buktinya, ia rela jika harus mengorbankan anak dan istrinya. Baginya, anak laki-laki adalah seorang penerus. Penerus nama keluarga, penerus pemilik perusahaan, semuanya. Hingga ia selalu menekan kedua putranya untuk selalu hidup dalam kemauannya.

Salah satu faktor kematian Elang yang tidak ia sadari salah satunya adalah karena dirinya. Dellano yang selalu mengekang Elang membuat Elang depresi dan mencari kesenangan di luar. Dengan menjadi anggota geng motor adalah kesenangan baginya. Ketika Elang harus menjadi ketua, tentu resiko keselamatannya semakin rendah.

Dellano yang dulu mendapat kabar bahwa kematian Elang karena adanya peluru yang bersarang di kepalanya akibat tawuran adalah perbuatan Phentanonz, ia dengan mudah mengklaim bahwa ketua Phentanonz yang bersalah. Walau pelaku sebenarnya sudah tertangkap, ia tak peduli. Kini Rakha lah yang menjadi incarannya.

"Berikan gadis itu padaku! Lalu kau bisa membawa istriku dengan selamat."

Rakha membulatkan mata. Ia harus memberikan Cyra pada Dellano agar Siska selamat? Tidak!

"HEI! JANGAN GILA, PAK!" pekik Arka geram.

"Om benci saya kan? Om bisa bunuh saya, tapi lepaskan mereka," ujar Rakha lantang.

"KHA!" Semua terkejut dengan pernyataan Rakha. Rakha benar-benar dibuat gila dengan pilihan itu. Di satu sisi, cyra yang paling ia sayangi, di sisi lain orang yang paling Cyra sayangi.

Dellano terkekeh. "Tidak, tidak. Saya tidak percaya kamu bisa menyerah diri begitu saja. Dua pilihan itu. Gadismu atau istriku!"

Diam-diam Zayyan membiarkan ponsel yang berada di balik badannya itu tersambung dengan polisi. Ya, ia telah menghubungi polisi tanpa mengatakan apapun. Biarkan para polisi itu mendengarkan apa yang terjadi dan melacak posisi handphone Zayyan.

Seharusnya di saat seperti ini, Auden lah yang dibutuhkan oleh Rakha sebagai penasehat. Namun, keadaan Livy yang tidak memungkinkan Auden untuk meninggalkannya membuat Auden harus stay di rumah sakit.

"Kha, pilih yang menurut lo kuat untuk bertahan," saran Jevan.

"Pilih yang menurut lo sangat emergency untuk segera lo selamatkan," timpal Anta.

"Sekarang antara tega dan ga tega, Kha," sahut Arka.

"Antara hidup dan mati seseorang," final Zayyan.

Rakha memejamkan matanya. Ia menghela napas berat.

Maaf, Byby. Aku yakin kamu kuat. Yakin Rakha dalam batin.

Rakha kemudian menoleh pada Adeena yang tengah memeluk Cyra. Ia mendekati tubuh lemah Cyra dan mengambil alih tubuhnya.

Ia menggendong Cyra di depan tubunya, membiarkan darah dari Cyra menempel di baju yang ia kenakan.

CYRAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang