CYRAKHA • 55

52.1K 6K 337
                                    

Setelah mendengarkan pernyataan pasti dari pria itu, Rakha segera menggenggam kembali tangan adiknya dan turun dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendengarkan pernyataan pasti dari pria itu, Rakha segera menggenggam kembali tangan adiknya dan turun dari mobil. Langkah cepat mereka ambil sembari memastikan wajah mereka tak dikenali walau sudah tersembunyi di balik masker.

Diantara lalu lalangnya orang-orang disekitar mereka, bahu Rakha tersenggol oleh seseorang. Rakha tak berani menoleh sama sekali, namun pria itu dengan lihainya memperlihatkan sebuah pasport bersampul hitam dengan logo 'CH' bewarna gold kecil di pojok kiri bawah.

Rakha kemudian menyadari bahwa pria ini salah satu dari bodyguard yang sudah ditugaskan untuk menggiring mereka menuju penerbangan umum dengan membukakan jalan bagi mereka.

Kini mereka memasuki bagian pemeriksaan barang bawaan dan scan tubuh. Rakha mengikuti pria di hadapannya yang dengan santai meletakkan barang bawaannya pada conveyor belt dan melakukan scan tubuh. Rakha dan Ganeeta mengikuti pria itu sehingga mereka berhasil melewati setengah prosedur boarding selundupan mereka.

"Tuan, tolong berikan pasport kalian, saya akan mengurusnya." Rakha kemudian memberikan pasport miliknya dan milik Ganeeta pada bodyguard itu untuk di urus pada bagian imigrasi.

Tak berselang lama, proses pengurusan pasport telah selesai. Rakha kembali di arahkan untuk menuju boarding gate. Di perjalanan menuju boarding gate, Rakha berhasil menyatu dengan yang lainnya bersama dengan bodyguard yang satunya.

Tanpa komunikasi dan interaksi apa-apa mereka berjalan biasa seolah tak mengenal satu sama lain. Di saat itu juga, Auden tiba-tiba maju mendekati Rakha dan menyelipkan dua airpods di tangannya. Rakha kemudian memberikan satunya pada Ganeeta. Mereka memakainya tanpa tahu apa kegunaannya, karena sejak mereka menyelipkan benda itu di telinga mereka, mereka tak mendengar apapun.

Phentanonz dan Phentz Queen yang berjalan di belakang dua bodyguard yang menemani mereka harus ikut memelankan langkah mereka tatkala pemandu mereka tiba-tiba berjalan sangat lambat seperti ada pemberat di kaki mereka. Rakha ikut mengernyit saat melihat boarding gate telah di jaga oleh enam security. Rakha kemudian menoleh kesana kemari, tinggal mereka dan empat orang asing lah yang berada di ruangan itu.

Pemberitahuan penerbangan berkali-kali terdengar oleh mereka. Pasti pesawat yang akan lepas landas inilah yang seharusnya ditumpangi oleh mereka. "Berhenti!" titah salah satu security di sana. Bodyguard yang mengiringi Rakha dan yang lainnya hanya menaikkan satu alis mereka.

"Tolong tunjukkan pasport kalian!"

"Kami sudah menyelesaikan semuanya, kenapa harus melakukannya lagi?" balas bodyguard itu.

"Ini prosedur bandara, mohon dilaksanakan!"

Salah satu bodyguard itu menoleh dan memberikan kode pada mereka untuk sama sekali tidak menunjukkan pasport atau identitas mereka. Hingga akhirnya, airpods yang terselip di telinga mereka mengeluarkan suara.

"Dengarkan kami! Semua security di hadapan kalian itu bukanlah bagian dari kami atau air port tempat kalian berada sekarang. Semua ini sudah kami duga akan terjadi. Karena itu, kami telah mengirim empat orang lagi untuk menahan para security palsu itu membongkar identitas kalian dan menyerahkan kalian pada anak buah Nando. Segera lari lah, penerbangan kalian 15 menit lagi!"

CYRAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang