"Baik anak-anak, hari ini Ibu sudah meminta izin agar jam pelajaran fisika Ibu ambil alih dengan presentasi bahasa Inggris," ujar Bu Deli, guru bahasa Inggris.
Well, bagi para siswa XII MIPA 4 hal itu tak begitu buruk. Mereka lebih suka bahasa Inggris dari pada fisika. Bu Deli kini tengah membagi nama-nama kelompok untuk presentasi dadakan. Malangnya Cyra, ia harus satu kelompok dengan Vennya. Tapi untungnya, Ara juga ada di dalam kelompoknya.
"Baiklah anak-anak, waktu setengah jam istirahat ditambah satu setengah jam lagi tentu cukup untuk mengumpulkan materi. Setelah itu kita presentasi secara acak. Ingat semua harus kerja!" titah Bu Deli.
tet!
Bel istirahat terakhir telah berbunyi. Bu Deli meninggalkan kelas. Sebagian besar murid XII MIPA 4 masih berkutat dengan laptop dan menyiapkan bahan presentasi. Sebagian lagi bodo amat dan dengan santainya jajan.
"Lo ga ikut kerja, Ven?" tanya Ara pada Vennya yang sedari tadi sibuk berselfi dengan handphone nya.
"Lo nyuruh gue ngapain?" balas Vennya enteng.
"Ngetik sini!"
"Emm, Gue takut ketikannya ga rapi"
"Ya udah cari materi!"
"Gue takut salah masukin informasi"
"Ck! Presentasi aja deh lo!"
"Gue takut salah ngomong. Dah lah lo berdua aja ya? Lo kan pinter. Gue mau jajan. Bye! Jangan lupa tulis nama gue!"
"Iya, Vennya nanti aku tulis kok," ujar Cyra lembut.
"Dih, sok baik!" sarkas Vennya.
Ara hanya tersenyum kecut. Saat Vennya meninggalkan kelas, Ara menghapus nama Vennya dari screen presentasi. "Enak aja lo beban kelompok mau dapet nilai. Hah! Jangan harap lo makmur ketika lo sekelompok sama gue!" ujar Ara.
"Eh kok dihapus? Kasihan Ven-"
"Shtt ,jangan jadi orang yang terlalu baik ya Cyra sayang. Gue colok mata lo kalo lo baikin tu koreng wajan!" ancam Ara memotong kalimat Cyra.
Setengah jam bagi Cyra dan Ara sudah sangat cukup untuk mengumpulkan materi. Mereka tinggal menyusunnya di screen presentasi saja.
"Girls, gue ke UKS ya," pamit Ganeeta.
"Etaa kenapa?" tanya Cyra.
"Ngapa lo, Ta?" tanya Ara.
"Ga tau nih pusing. Tiduran bentar sabi kali ye? Ntar izinin gue ya?"
"Oke deh!" seru Ara.
"Ngga mau ditemenin?" tawar Cyra.
"Ah gausah, bentar lagi juga presentasi. Udah lo disini aja. Kasian Ara juga kan? Si koreng wajan gamau bantuin."
KAMU SEDANG MEMBACA
CYRAKHA
Teen Fiction"𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐦𝐩𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡." 🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫 (Jangan lupa vote, komen, dan follow!) Sebuah amanah telah membawanya muncul dalam kehidupan seorang ketua dari Phentanonz...