CYRAKHA • 69

12.3K 641 44
                                    

Ni udah double up ye, kalau ada yang minta triple up ku tampol, asli!

✨HAPPY READING✨

Ganeeta terbangun dari tidur pulasnya saat suara senjata-senjata yang saling bersahutan untuk membunuh itu menganggu pendengarannya. Betapa terkejutnya ia saat mendapati ternyata dirinya sudah tidur di sekeliling Phentz Queen lainnya.

"Lah ini ngapa pada tidur berjejer kayak ikan tongkol?" Gumamnya.

"Woi bangun!"

Ganeeta mengguncang satu per satu tubuh teman-temannya. Disana hanya ada dirinya, Livy, Carly, dan Ara saja. Ganeeta sudah mengerti situasi itu. Suara senjata, Cyra dan Adeena tidak ada, ah sudah pasti itu suasana genting mafia.

"Lah lo ngapain di kamar gue?" Tanya Livy merancau.

"Di kamar lo? Ini kamar aja gue baru lihat."

Ganeeta benar. Kamar tempat ia terbangun bukanlah kamar yang biasa ia tiduri di mansion milik Cyra. Bahkan dari dalam kamar, Ganeeta bisa mendengar deburan ombak yang sangat deras. Tidak seperti biasanya.

Carly bangkit dari atas kasur dan berjalan mendekati pintu kamar. Ia mendekatkan matanya pada lubang kunci dan memfokuskan pandangannya pada suasana di luar. Kacau sekali. Barang-barang tidak pada tempatnya, tapi untungnya ia tak melihat pembunuhan secara live lagi di hadapannya.

"Kalian lihat apa?" Kejut Stefanie.

"Huwaa! Kaget gue!" Sontak semua mata tertuju pada Stefanie yang datang dari dalam walk in closet.

"Kita dimana sih? Kok tempatnya lain. Mana kita di jejerin kayak ikan tongkol di jemur lagi." Ricuh Ganeeta.

Stefanie terkekeh. "Tenang, kalian aman di sini. Jangan keluar ya!"

"Iya tapi... why gituloh?"

"Kita ada di California. Queen minta buat kita semua segera pindah kesini. Sementara kok. Cuma mau selesai masalah aja. Sekarang kalian di kamar ini untuk perlindungan. Mereka semua lagi tradisi di luar."

"Hah? Tradisinya bunuh-bunuhan gitu?"

Stefanie menggeleng dengan tawa menghiasi suasana sepi dalam ruangan itu. Sepertinya ia harus mulai menjelaskan.

"Joven pernah bilang ke aku, ada satu tradisi dimana kalau ada kelompok mafia yang dikenal cukup unggul pindah ke suatu daerah, maka kelompok yang sebelumnya menguasai daerah itu akan menyerang dan melakukan pembuktian. Dulu aku hampir jadi korbannya, tapi untungnya aku bisa lari dan sembunyi di kandang Tiggi." Jelas Stefanie.

"Tiggi siapa lagi nih?" Tanya Livy dengan perasaan tidak enak.

"Kucingnya Joven."

Ganeeta mendekati telinga Ara dan berbisik. "Gue yakin kucing bagi kita ama bagi mereka beda. Ini kalau nggak harimau ya singa."

"Fiks sih!" Balas Ara.

Carly tiba-tiba mengangkat tangannya seakan ingin memberi pertanyaan pada gurunya. "Mmm, nona, kamu bisa sampai di sini gimana ceritanya?"

"Maksudnya?" Tanya Stefanie bingung dengan maksud pertanyaan Carly.

"Jadi istri mafia. Kok bisa? Padahal Ara pernah cerita lihat nona beli seblak di deket rumahnya."

"Oh itu, dia menculikku. Bukan sih, ada preman yang menculikku, aku di bawa ke London, lalu aku di culik lagi olehnya."

Ara memegang erat kepalanya yang belum bisa mengerti maksud dari cerita Stefanie. "Aduh otak gue."

CYRAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang