CYRAKHA • 64

53K 5.2K 474
                                    

"Wish you all the best, Queen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wish you all the best, Queen."

"Thank you, Sir Jazz. Maaf James tak bisa menyambutmu, dia sedang beristirahat."

Cyra menyambut hangat jabatan tangan yang dengan tulus di berikan oleh pemiliknya untuk memberikan selamat atas bertambah umurnya seorang ketua mafia keluarga Churchill ini.

Pesta besar-besaran di gelar pada ruangan utama mansion Churchill dengan pernak-pernik yang mewah dan elegan khas mafia. Jamuan-jamuan telah di hidangkan dan dinikmati banyak orang. Penjagaan di perketat sehingga tidak memungkinkan adanya kebobolan.

"Shht!" Cyra tersentak kala tiba-tiba Rakha datang dan berbisik di telinganya dari belakang.

"Rakha!"

"Rakha punya hadiah," ucap Rakha penuh teka-teki.

"Apa?" Cyra terlihat sangat antusias dan pemasaran dengan sesuatu yang kini di sembunyikan Rakha di balik tubuhnya.

"Mana Rakha?" tanya Cyra tidak sabaran.

Rakha memang tak kunjung berbicara, tapi saat itu juga Phentanonz berjalan memutari Rakha dan Cyra yang posisinya tepat berada di tengah-tengah aula dengan sesuatu yang mereka sembunyikan di belakang tubuh mereka.

Lampu di redupkan, satu cahaya menyorot pada lingkaran manusia itu yang kemudian berlutut dengan bunga yang mereka keluarkan dari balik tubuh mereka.

Tak lama setelah itu, Rakha mengambil bagiannya. Ia berlutut tepat di hadapan Cyra yang terlihat bingung dengan semua itu. Rakha mengeluarkan benda yang sedari tadi ia sembunyikan. Sebuah kotak beludru merah.

Ia buka kotak beludru itu hingga tampak sebuah cincin berlian merah yang tampak mengkilap ditimpa cahaya lampu yang tepat menggantung di atas mereka.

"Merah, berlian ini melambangkan cinta dan kebahagiaan, serta menjadi simbol sempurna untuk segala hal yang berkaitan dengan romantisme."

"So, tonight, I ask you, Queenzeenia Cyra.."

".. do you want to be mine forever?"

Cyra menitikkan air mata. Kebahagiaan itu tak bisa ia sembunyikan. Di hadapan banyak orang bahkan di hadapan keluarga Churchill, Rakha mengungkapkan ketulusannya dan keseriusan akan sebuah hubungan yang abadi.

Cyra menyeka air matanya saat Rakha memberikan isyarat padanya untuk tidak menangis.

"Byby?" panggil Rakha meminta kepastian akan hati Cyra.

"I-"

Zap!

Rakha benar-benar terkejut saat semua lampu di ruang utama padam sepenuhnya. Dan hal itu mungkin bukan dirasakan Rakha saja.

Dor!

Suara tembakan terdengar nyaring di telinga mereka membuat Rakha dan yang lainnya menoleh ke segala arah mencari tahu apa yang sedang terjadi.

CYRAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang