Rembulan di langit malam telah menempatkan posisi. Menduduki singgasana sementara untuk menerangi gelapnya dunia. Dengan bantuan lampu jalan, para pria dengan kuda besi mereka kini dapat terlihat memenuhi jalanan yang sepi.
Sudah hampir setengah jam mereka menunggu kedatangan musuh yang tak kunjung menampakkan batang hidung mereka. Kenapa? Apa mereka sudah mengaku kalah sebelum berperang?
ByBy Cupu Aku
Lama!
Ngalah lo?
Mau jadi pengecut?Berisik!
Touch up dulu , sialan!Rakha terkekeh pelan melihat jawaban dari calon lawannya nanti. Bisa-bisanya ia membenahi make up nya terlebih dahulu sebelum berperang. Inti Phentanonz yang melihat Rakha tersenyum sendiri sudah tentu menyadari kalau ketuanya sedang dalam mode bucin.
"Uluh uluh, bilangnya musuhan malah masih bucin." Ejek Arka.
"Berisik!" Balas Rakha cepat.
Beberapa menit menjelang, akhirnya sorot lampu dari puluhan motor lain sudah terlihat. Lawan yang mereka tunggu telah tiba. Garzavos dengan Xander di barisan paling depan.
Xander mematikan mesin motornya dan mengangkat tangannya sebagai bentuk salam . Rakha kemudian membalasnya dengan wajah datar. Rakha celingak-celinguk mencari keberadaan Cyra. "Mana ketua lo?" Tanya Rakha.
Xander malas sekali untuk berbicara dengan Rakha, akhirnya ia melirik ke arah jam tangannya dan memberi isyarat tiga jari tangan terangkat. Artinya, Cyra akan sampai tiga menit lagi.
Benar saja, setelah tiga menit, suara motor mulai terdengar lagi. Gerombolan Garzavos terbagi menjadi dua, memberikan jalan untuk ketua dan satu anggota inti lagi untuk lewat. Semua inti dan anggota Phentanonz termasuk Rakha menerjapkan mata mereka tatkala melihat dua perempuan berhenti didepan barisan lawan dengan motor dan pakaian serba hitam juga dengan rambut terurai mereka.
Cyra membuka helm yang menutupi wajah cantiknya. Angin malam yang berhembus , menerbangkannya rambut Cyra. Cyra menyugar rambutnya seraya tersenyum miring. Ia mengangkat tangannya kembali memberikan salam. Rakha dengan senang hati membalas salam itu.
Rakha kemudian menyipitkan matanya, heran dengan keberadaan wanita di samping Cyra. Cyra menoleh ke arah samping dan memberikan anggukan. Sedetik kemudian, wanita itu melepaskan helm yang melekat di kepalanya hingga membuat semua inti Phentanonz terkejut. "ADEENA?"
Adeena tersenyum tipis seraya memperkenalkan dirinya. "Hai, gue Adeena, anggota inti Garzavos. Posisi gue sebagai pengeksekusi dan gue merupakan setengah psychopath."
Inti Phentanonz melongo mendengar pernyataan dari Adeena.
"Oh jadi ini permainan liciknya." Ujar Anta.
KAMU SEDANG MEMBACA
CYRAKHA
Teen Fiction"𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐦𝐩𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡." 🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫 (Jangan lupa vote, komen, dan follow!) Sebuah amanah telah membawanya muncul dalam kehidupan seorang ketua dari Phentanonz...