Istirahat. Waktu yang paling disukai oleh semua siswa. Benar bukan?
"Etaa.. Hayu jajan!" ajak Ara.
"Yuk. Cyra ikut yuk," ajak Ganeeta dibalas gelengan oleh Cyra.
"Kalian duluan aja. Aku lagi nggak pengen jajan."
"Ooghey deh."
jder!
Belum sempat Ganeeta dan Ara pergi, pintu kelas mereka dipukul keras oleh Rakha. Wajah Rakha merah padam. Sepertinya ia benar-benar marah. Ia langsung berjalan menuju Cyra dan dengan kasar menyambar rambut Cyra.
"Awhhs.."
Rakha tidak memperdulikan rintihan Cyra. Ia dengan segera menarik Cyra keluar dari kelas diikuti Vennya yang dari tadi tersenyum puas melihat si cupu dianiaya. Ara dan Ganeeta saling pandang dan memutuskan untuk mengikuti Rakha.
Rakha menarik Cyra sampai ke kolam ikan belakang sekolah. Dengan tega, ia melempar Cyra ke dalam kolam tersebut. Kolamnya memang dangkal tapi tetap saja membuat seragam Cyra basah. Kejadian itu disaksikan banyak siswa juga para inti Phentanonz yang hanya bisa diam saja melihat ketuanya memperlakukan Cyra seperti itu.
"Gara-gara lo nilai matematika gue 37. Sial lo!" pekik Rakha.
Cyra hanya bisa menangis. Ia terlalu takut untuk berdiri. Bagaimana tidak hanya 37. Soal matematika itu belum diajarkan dikelasnya. Apa lagi dalam waktu singkat tadi, Cyra hanya bisa mengerjakan 7 soal saja.
Vennya yang sedari tadi tersenyum kini mendekati Cyra dan mengulurkan tangannya. "Ututu.. Sini gue bantu!"
Bodohnya, Cyra malah membalas uluran tangan itu. Setelah ia berhasil bangun, Vennya mendorong bahunya hingga membuat ia terjatuh kembali.
"Ups, jatuh lagi. Hahah. Cupu.. cupu. Lo itu orang paling tolol yang pernah gue temuin sumpah."
Circle Ganeeta kini maju. Ara dan Carly menolong Cyra untuk berdiri dan keluar dari kolam ikan. Ganeeta, Livy, dan Adeena berhadapan dengan Vennya.
"Lo bisa ga sih ga cari gara-gara sehari aja?" tanya Adeena pada Rakha.
Vennya yang tidak terima langsung mendorong tubuh Adeena hingga terjatuh. "Gausah ikut-ikut lo!"
Ganeeta dengan cepat menolong Adeena untuk berdiri."Heh koreng wajan! Lo yang gausah ikut-ikut! Maksud lo apa dorong- dorong sahabat gue? HAH?" gertak Livy sambil menarik rambut Vennya.
"Aww, Rakha sakit!" rengek Vennya.
Rakha langsung menepis tangan Livy. "JANGAN KURANG AJAR LO!"
"APA?? GA DENGER SUMPAH! Cih, gitu doang ngadu. SAMPAH!" pekik Livy sambil menyibakkan rambut yang menutup telinganya.
"DIAM!"
Rakha segera menggandeng tangan Vennya dan berlalu pergi. Semua siswa bubar. Cyra dibawa ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan seragamnya. Kini telapak tangan Adeena terluka karena bergesekan dengan aspal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CYRAKHA
Teen Fiction"𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐦𝐩𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡." 🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫 (Jangan lupa vote, komen, dan follow!) Sebuah amanah telah membawanya muncul dalam kehidupan seorang ketua dari Phentanonz...