Seorang gadis terbangun dari tidur lelapnya. Ia menerjapkan mata melihat sekeliling dan merasa asing dengan kamar tersebut. Saat ia akan bangun, ia merasakan lengan kekar melingkar di perutnya. Ia menoleh dan mendapati Rakha tertidur disebelahnya.
Cyra tersenyum dan mengganti posisinya menyamping. Kini ia bisa melihat wajah damai Rakha ketika tidur. Ia memainkan pipi Rakha yang terlihat gemas baginya hingga ia menyadari tangannya sudah dibalut oleh kassa.
Cyra terkesiap ketika Rakha mengecup tangannya. "Byby udah bangun? Bobo lagi ya! Udah malem."
"Rakha?"
"Hm?"
"Kita dimana?"
"Kamar aku."
"Perangnya tadi gimana?"
Rakha terkekeh kecil. Masih sempat-sempatnya Cyra memikirkan tentang perang itu. Rakha mengusap puncak kepala Cyra. "Seri sayang."
Cyra melengkungkan bibirnya kebawah. "Aku kan pengen menang."
"Makannya jangan pingsan kalau mau menang!"
Cyra menduselkan kepalanya ke ceruk leher Rakha, membuat aroma maskulin Rakha tercium olehnya.
Beberapa menit menjelang, Rakha mulai merasakan ada sesuatu membasahi area lehernya. "Byby nangis?"
"Byby jangan nangis!" Rakha mengusap pipi Cyra menatap manik gadis kesayangannya itu dengan tatapan sendu.
"Rakha maaf."
"Shht..No, By. Aku yang minta maaf. Aku udah nyakitin kamu tanpa tahu yang sebenarnya."
Rakha kembali mengeratkan pelukan sembari mengelus rambut Cyra. "Byby cerita ya! Aku mau denger semuanya."
Cyra meremas baju milik Rakha. Masih dengan isakan kecilnya, ia memberanikan diri untuk menyampaikan semua rahasia yang ia simpan pada Rakha.
KAMU SEDANG MEMBACA
CYRAKHA
Teen Fiction"𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐦𝐩𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡." 🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫 (Jangan lupa vote, komen, dan follow!) Sebuah amanah telah membawanya muncul dalam kehidupan seorang ketua dari Phentanonz...