CYRAKHA • 39

65.3K 6.7K 213
                                    

"Kalau kamu merasa usahamu menolong orang di sia-sia kan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau kamu merasa usahamu menolong orang di sia-sia kan. Maka ingatlah! Besok ga usah tolongin lagi."

-Anta-
____

Cyra tengah dilanda gelisah. Saat pelajaran di kelas dirinya tak bisa mengikuti semua materi yang dijelaskan. Ia sibuk dengan pikiran overthinking nya. Jevan, Jack, ada apa dengan mereka?

Cyra melirik ke arah Jevan yang ternyata juga sedang melamun sama seperti dirinya sebelumnya.

Rakha yang sedari tadi memperhatikan pelajaran sambil memainkan tangan kanan Cyra tiba-tiba berhenti dan menguatkan tangannya , membuat tangan Cyra ikut teremas.

"Rakha?" Panggil Cyra bingung.

"Denger ga?" Tanya Rakha dengan tatapan kosong.

"Bu, bisa tolong berhenti sebentar?" Tanya Auden di belakang Rakha.

"Lo pada denger kan?" Anta pun ternyata juga mendengar hal yang sama.

Semua murid juga ibu guru kebingungan. Dengar apa? "Itu cuma suara motor lewat. Kalian aneh-aneh saja." Elak ibu guru.

Cyra akhirnya ikut mendengarkan dengan seksama. Ia memang mendengar suara motor saling bersahutan, tapi sepertinya itu bukan pengendara biasa.

pyar!

"Aaa.." Semua didalam ruangan terkejut tatkala mendengar suara kaca pecah dari arah luar.

Rakha memang sudah curiga dari awal dengan suara motor itu. Khas dari suara semua geng motor ia sudah kenal. Dan suara bising ini berasal dari... Pascal.

"Kha?" Arka tiba-tiba datang dengan tergesa-gesa ke kelas Rakha dan memberi isyarat untuk segera keluar.

"Keluar lo semua!" Titah Rakha pada semua inti Phentanonz.

Semua inti berlari keluar disusul oleh Cyra yang akhirnya bertemu Phentz Queen di depan sekolah.

Halaman SMA Nugraha dipenuhi kekacauan. Banyak kaca pecah, semua pot bunga berjatuhan, para guru juga siswa berkumpul di sana menatap ngeri para anggota Pascal dengan wajah mengerikan membawa sebilah benda tajam di tangan mereka.

"Mau apa lo semua?" Rakha dan para inti sudah bersiap di halaman sambil berbaris bak perisai yang menutupi semua guru agar aman.

"Kita mau keadilan." Ujar salah satu anggota Pascal.

"Keadilan apaan? Sejak kapan lo semua peduli keadilan?" Sarkas Arka.

Anggota itu hanya terdiam. Ia kemudian menatap Cyra dan Jevan secara bergantian. "Lo! Dan lo! Harus mati."

Cyra mengernyit. Kenapa dirinya?

"Apa maksud lo?" Tanya Rakha.

"Jack mati karena mereka berdua. Kita harus impas, sialan! Tapi kalau lo yang lain ikut mati juga, itu juga bagus."

CYRAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang