Sorak sorai terdengar memenuhi lapangan sekolah SMA Nugraha saat jam istirahat. Ganeeta yang sibuk dengan buku pelajarannya tiba-tiba dikejutkan oleh Ara yang langsung menutup buku pelajarannya. "Eh kok ditutup? Gue belum belajar buat ulangan, Ra," ujar Ganeeta panik.
"Aish, ntaran aja ,ayo anterin gue ke toilet!" ajak Ara sambil menghentak-hentakkan kakinya. "Ish, manja. Biasanya aja sendiri."
"Ayo!!"
Ara langsung menyambar tangan Ganeeta dan menyeret empunya keluar dari kelas. Ara berlari hingga membuat Ganeeta kesulitan untuk berbicara karena berusaha mengimbangi Ara.
Ara melewati banyak gerombolan siswa, menaiki tangga menuju ke lantai atas. "Kok ke atas?" tanya Ganeeta.
Pertanyaannya tak di gubris oleh Ara yang masih fokus berlari di depannya. Ara berhenti tepat diantara banyak siswa yang menatap Ganeeta dengan tatapan sumringah. "Ra?"
"Shtt!" Ara yang masih di tatap aneh oleh Ganeeta akhirnya menolehkan kepala Ganeeta ke arah bawah dan menunjuk sesuatu. Ganeeta membulatkan mata dan menutup mulutnya yang menganga tak percaya.
Saat ini dibawah sana terdapat banyak siswa berhoodie yang berbaris membuat pola love sambil memegang bunga mawar. Para siswa itu menunduk dengan tudung hoodie yang menutupi kepala mereka. Ganeeta yang terlalu fokus dengan pemandangan dibawah tak menyadari kalau Ara sudah pergi meninggalkannya.
Ganeeta tersenyum manis hingga salah satu dari siswa di barisan itu mendongak dan menurunkan tudung hoodienya.
"TA, GUE SUKA SAMA LO! LO MAU JADI PACAR GUE?"
Ganeeta terkejut dengan pekikan Arka yang bermaksud menembak dirinya. Ia kemudian berlari meninggalkan kerumunan dan menghilang dari pandangan Arka.
Raut wajah Arka seketika berubah. Apa Ganeeta menolaknya? Semua siswa yang ada dibarisan itu melepaskan tudung mereka. Tentu saja itu adalah para inti Phentanonz dengan bantuan teman-teman lainnya.
Mereka saling bertukar pandang. Arka kemudian menunduk dan menatap bunga mawar yang ia bawa. Hatinya hancur.
"ARKA?"
Arka kembali mendongak dan terkejut ketika tubuh mungil Ganeeta menubruknya dan memeluknya erat. "Gue mau."
Seisi sekolah yang menyaksikan hal itu kemudian bertepuk tangan dan bersorak. Arka membalas pelukan Ganeeta sambil tersenyum manis.
"Yha!! Udah taken, ga jomblo lagi," pekik circle Ganeeta yang datang ntah dari mana secara bersamaan. Ganeeta tersipu malu dan memilih menyembunyikan wajahnya di dada Arka.
Suasana yang awalnya ramai kini kembali senyap secara tiba-tiba. Carly merasakan ada yang menyentuh tangannya dari belakang. Carly kemudian menoleh dan mendapati Anta tengah berlutut dengan bunga mawar yang masih setia berada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CYRAKHA
Teen Fiction"𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐦𝐩𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡." 🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫 (Jangan lupa vote, komen, dan follow!) Sebuah amanah telah membawanya muncul dalam kehidupan seorang ketua dari Phentanonz...