CYRAKHA • 53

56.2K 5.4K 257
                                        

🚫JANGAN SKIP SETIAP KALIMAT DI PART INI! SEDIKIT PENJELASAN TENTANG AWAL MULA TERJADINYA KONFLIK AKAN TERTERA DI PART INI🚫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🚫JANGAN SKIP SETIAP KALIMAT DI PART INI! SEDIKIT PENJELASAN TENTANG AWAL MULA TERJADINYA KONFLIK AKAN TERTERA DI PART INI🚫

***

"Tuan, mereka semua masih mencari tahu tentang anda saat ini."

Nando nampak murka dengan pernyataan mata-mata yang ia tugaskan di Indonesia. Bagaimana tidak, ia kira setelah Rakha tiada, mereka hanya akan melupakan semua yang terjadi dan menganggapnya sebagai sebuah mimpi buruk. Tapi ternyata tidak.

"Sial.." desis Nando. Matanya telah memancarkan amarah. Sungguh, jika mata-mata itu ada di hadapannya pasti ia sudah lenyap sedari tadi.

"Dengar! Aku tak mau kakakku mendengar tentang semua ini! Segera selesaikan mereka dan kembalilah dengan foto-foto jasad mereka!!" pekik Nando.

Suaranya menggema hingga bahkan seluruh penghuni mansion yang berdiri tegap dikelilingi laut itu dapat mendengarkannya.

"B-baik, Tuan."

tut..

"ARGH!!" Nando kacau, ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya setelah kakaknya itu mengetahui ia masih gagal dalam tugasnya.

"Jadi bagaimana, adikku?"

deg!

Jantung Nando berpacu lebih cepat kala suara berat itu terdengar di telinganya. Ia berbalik dan mendapati seseorang di ambang pintu menatap nya dengan tatapan membunuh. "K-kau, kau a-ada di sini?" gagap Nando.

Pria itu berjalan mendekat dengan senyum tipis di wajahnya. Ia meletakkan tangan kekarnya di pundak sang adik. Awalnya itu hanya sekedar sentuhan, tapi lama-lama Nando bisa merasakan cengkeraman kuat dari telapak tangan sang kakak.

"Lalu kau mau aku ada di mana?"

"Tetap di rumah sakit, huh?"

"Ingat adikku! Kau hanya sebuah perisai, jika kau tak berguna, maka seorang ksatria akan dengan senang hati membuang perisai itu dan berjuang sendiri," ujar pria itu panjang lebar.

Nando susah payah menelan salivanya. Satu-satunya orang yang paling ia takuti di dunia ini adalah Nathan, kakaknya. Ia tahu ia hanya di jadikan back up oleh Nathan, tapi entah kenapa ia bahkan tak berani untuk menolak.

"Kak, aku akan memastikan mereka mati," ujar Nando terbata-bata.

"Sebaiknya itu terjadi atau aku akan dengan mudah membuatmu menggantikan posisiku sebagai ia yang dikenal orang telah mati."

"Jangan! Iya aku berjanji."

Nathan melepas cengkeraman tangannya dan berjalan menuju arah jendela besar. Ia menghela napas lalu menengok ke arah sebuah belati yang sengaja di letakkan dalam kubus kaca sehingga dapat terlihat.

CYRAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang