CYRAKHA • 52

52.2K 5.4K 232
                                    

Rakha melampaui rata-rata kecepatan untuk segera sampai di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rakha melampaui rata-rata kecepatan untuk segera sampai di rumah. Ia sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada Ganeeta. Entah siapa mereka yang datang malam-malam seperti ini. Rakha hanya bisa berharap mereka bukanlah anak buah Gara.

Rakha masih di temani oleh Jevan dan Auden, mereka tentu tak akan membiarkan Rakha sendirian. Apa lagi jika itu memang anak buah Gara, Jevan, Auden, dan Rakha akan berjuang bersama.

Kini mereka bertiga sudah berada di depan gerbang, mengamati situasi yang ternyata amat tenang. Para pria dengan setelan jas formal itu hanya berdiri mengelilingi rumah Rakha tanpa ada niatan untuk memaksa masuk dan menodongkan senjata.

Rakha, Auden, dan Jevan masih terdiam memeriksa keadaan kalau tiba-tiba mereka menyerang. Merasa tak ada yang mencurigakan, Rakha memberanikan diri untuk masuk disusul oleh Auden dan Jevan.

Bahkan saat Rakha sudah berdiam diri di depan para pria misterius itu, mereka masih diam saja. Dan di saat Rakha melepas helm yang ia kenakan, entah kenapa para pria di depannya itu justru menunduk memberi salam. Seolah mereka mengerti bahwa Rakha adalah tuan mereka.

"Good Evening, Mr Rakha." (Selamat malam, Tuan Rakha.)

Rakha mendelik. Tuan Rakha?

"You know me?" (Kau tahu aku?) tanya Rakha curiga.

Di belakang sana Jevan sudah menyiapkan pistol di balik tubuhnya. Ia tak bisa mengambil resiko jika hidup mereka harus terancam dengan tiga lawan lima belas orang.

Pria dengan tampang bule itu kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jasnya. Benda berwujud gelang yang sepasang dengan milik Rakha kini menjadi tujuan fokus dari manik pria yang merindukan kekasihnya.

"Ini milik Nona Queen," ujar pria itu sambil menyodorkan gelang tersebut pada Rakha.

Rakha menerima aksesoris milik ByBy yang selama ini ia rindukan itu dengan senyum sumringah.

"Kami adalah bodyguard yang di tugaskan kemari untuk menjaga kalian semua. Tanpa terkecuali," jelasnya lagi.

Mata Rakha nampak berbinar. Sampai senyumnya perlahan luntur mengingat kembali kata-kata dokter malam itu.

"Kita hanya bisa berharap pasien tidak mengalami amnesia atau kebutaan."

Dalam benak Rakha berpikir. Jika Cyra masih mengingat dirinya, maka apakah Cyra mengalami resiko yang satunya?

"B-bagimana keadaannya?" tanya Rakha gugup.

Bodyguard itu tersenyum. "Queen baik-baik saja. Sembuh total tanpa ada sesuatu yang buruk terjadi."

Rakha yang mendengar itu bernapas lega, begitupula dengan Auden dan Jevan.

"Kami ada disini untuk menjaga kalian, karena dari mata-mata kami, kami mendapat informasi kalau kau mengalami kecelakaan."

CYRAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang