CYRAKHA • 24

82.9K 7.8K 829
                                    

Angin malam terasa menusuk-nusuk di kulit mereka , mengingat pukul 19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin malam terasa menusuk-nusuk di kulit mereka , mengingat pukul 19.00 WIB mereka harus cabut dari puncak dan saat ini sudah menjelang tengah malam. Jalanan nampak sepi dan mencekam.

Dari kejauhan mereka bisa mendengar suara deru motor yang bukan milik mereka. Rakha memberi perintah untuk menepi. Benar saja, beberapa menit setelah mereka menepikan motor mereka, gerombolan geng motor , sekitar sepuluh orang , berjaket hitam berlogo 'G' pada dada kiri mereka mendekat. Itu adalah Garzavos.

"Kha, kita war sekarang?" tanya Zayyan.

"Gak! Kita bawa cewek. Sebisa mungkin jangan ada kekerasan." ujar Rakha.

"Rakha kenapa?" tanya Cyra.

Rakha menoleh dan mengusap tangan Cyra di belakang sana. "ByBy tenang ya! Cuma sebentar kok."

"Phentanonz"

"Kayak gini geng motor unggul? Hah! Mainnya sama cewek malem-malem. Cih!" ejek salah satu anggota Garzavos.

"Heh! Pada di bayar berapa lo cewek-cewek sekali main?" imbuhnya sambil menunjuk ke arah para gadis.

Semua anggota Garzavos tertawa puas. Rakha mulai tak terima dengan hal itu. "Jaga mul-"

"Heh! Gue colok ya mata lo! Jaga omongan lo! Cowok kok lemes banget mulut lo! Cih! Berbiji doang, mulut kek cewek. Malu boss!" potong Ara.

Of course. Siapa lagi pemilik mulut terpedas di sekitar mereka jika bukan Ara?

"Pfft..." Semua inti phentanonz mencoba menahan tawa mereka. Savage sekali.

Cowok itu pun berdecih dan membuang muka malas. Ia merasa akan kalah adu mulut dengan Ara. "Gue tantang lo semua war sekarang."

"Ada cewek. Buta mata lo? Besok kita war sepuas lo." tolak Rakha.

"Pengecut ya?" celetuk salah satu anggota Garzavos yang masih nangkring di motornya.

Rakha menyunggingkan senyumnya. "Silahkan lo mau anggep gue apapun semau lo. Tapi keamanan cewek gue nomor satu dari pada kemenangan gue."

Rakha kemudian menyalakan motornya kembali dan melenggang pergi disusul lainnya. Mereka pergi dengan sorak sorai Garzavos yang mengejek mereka dengan kata 'pengecut'.

Pertama kalinya bagi inti phentanonz mundur sebelum perang. Mereka terlalu khawatir pada para gadis yang kini menjadi tanggung jawab mereka. Biarlah mereka menjadi pengecut untuk kali ini. Yang terpenting, seseorang yang mereka bawa di belakang mereka dalam keadaan aman.

"Rakha maaf ya. Gara-gara aku sama temen-temen ,kalian harus mundur dari perang dan disoraki pengecut." sesal Cyra.

Rakha terkekeh kecil, tangan kirinya terulur ke belakang mengambil tangan Cyra dan menaruhnya di perut Rakha.

CYRAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang