"Udah berduaannya ??!" Tanya suara husky di belakang tubuhnya, Qyura yang akan menaiki motornya terlonjak kaget dan mengurungkan niatnya.
"Sejak kapan disini,,,eh-maksud nya ngapain kamu ke sekolah ?" Tanyanya spontan.
"Kenapa ? Takut ketahuan ?" Sarkasnya
-------
"Masuk mobil" titahnya datar.
"nggak ada bantahan" tukasnya sebelum Qyu buka mulut untuk protes.
Dengan patuh, Qyu masuk ke dalam mobil, meninggalkan motornya di pekarangan sekolah.
Hening.
Itu yang terjadi di perjalanan pulang, tidak ada yang membuka suara. Qyu yang hendak memulai percakapan mengurungkan niatnya, melihat cengkraman tangan Elvan di stir mobil dan rahangnya yang mengeras. Terlihat bahwa dia sedang menahan emosi, ia lebih memilih menyandarkan tubuhnya yang lelah dan memejamkan mata.
Mengingat kejadian 2 bulan yang lalu, dia merasa menyesal di pertemukan dengan sosok Elvan Daniyal Rajendra. Sosok yang di tolongnya, tetapi malah membawa petaka bagi dirinya.
Idenya yang membawa Elvan kerumah untuk tanggung jawab karna tumpahan coklat ternyata menjadi penyesalannya hingga saat ini. Setelah kejadian itu, Elvan dengan seenaknya memegang kendali dan mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengannya.
Merasa tidak terima, Qyura beberapa kali memberontak. Tapi apa ? Semuanya sia-sia. Elvan dengan segala ancaman dan kekuasaannya yang tetap menang. Pada akhirnya dia hanya bisa mengikuti alur yang ada, terlalu cape memberontak, untuk sekarang dia hanya menurut. Tapi tidak tau untuk nanti.
Mobil yang di tumpanginya berhenti, dia merasakan itu. Tapi dia enggan membuka mata.
BRAK
Bunyi bantingan pintu mobil membuat Qyura membuka matanya, dilihatnya Elvan yang sudah keluar dan berjalan menuju lift yang ada di basement.
Wait ? Basement ? Ini salah satu basement di gedung apartemen Elvan !!!!
Dia kira selama memejamkan mata, Elvan mengantarnya pulang ke rumah.
Melihat suasana yang sepi, dengan segera dia turun dari mobil dan menysusul menuju lift.
"Kita kok kesini ?" cicit Qyu di sebelah Elvan, menunggu lift sampai di lantai yang akan di tuju. Merasa tidak akan dijawab, dia tidak bertanya lebih lanjut.
Sinyal di kepalanya mengirimkan tanda bahaya. Dia baru ingat !, ke apartemen ini dia pernah beberapa kali. Tapi, hanya ketika dia membangkang atau,,,,,
melakukan kesalahan.
Sial ! Harusnya gue tadi kabur aja pas di basement, bukan malah ikutan naik ke lift.-umpatnya di dalam hati. Mana berani kalo secara langsung.
Jantungnya sudah berpacu tak karuan, memikirkan kemungkinan yang akan terjadi.Ting
Qyura semakin was-was ketika lift yang di naikinya sudah sampai. Dia membiarkan Elvan keluar terlebih dahulu. Dengan sangat pelan dia mengekori di belakang, bola matanya mengamati punggung Elvan dan juga pintu lift yang masih terbuka di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Teen Fiction"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...