Happy reading
_______________________
Qyura bersenandung kecil, mood nya hari ini sedang bagus. Dengan kecepatan sedang dia membawa motor menuju sekolah.Jam masuk tinggal 5 menit lagi, dia menyimpan motor nya di tempat yang sudah di sediakan. Dan berjalan menuju ke kelasnya.
"Yuraa!! "
Dia meringis malu ketika beberapa orang melihat ke arahnya saat Bianca memanggil namanya dengan kencang, tak lupa dengan lambaian tangannya.
Sepertinya dia tak mempunyai kerjaan sehingga menunggunya di depan pintu kelas.
"Jangan teriak-teriak Bian"
"Hehe,, Ayok. " Dia menggandeng tangan Qyura dan masuk ke dalam kelas.
"Gimana kemarin? " Tanya Bianca.
"Apa nya yang gimana? " Bingung dengan pertanyaan Bianca. Dia meletakkan tasnya dan mendudukan diri.
"Ish,, itu loh, kemarin kan kamu makan sama papah aku. Gimana? Ceritain. " Sebalnya, tapi tak berselang lama dia kembali bersemangat.
"Iya. Yak nggak gimana-gimana. Kita cuma makan trus pulang. Kenapa sih? " Herannya.
Bianca memajukan bibirnya dengan tangan berlipat di dada. "Nggak jalan-jalan dulu? "
"Nggak lah, ngapain. Aneh-aneh aja kamu. "
Bianca menatap menyelidiki temannya tersebut. "Yura serius? "
"Bohong. Ya serius lah. Lagian pertanyaan kamu aneh tau. Ngapain aku jalan-jalan sama papah kamu? " Dia benar-benar tak habis pikir dengan temannya tersebut.
Bianca tampak kecewa namun Qyura tak melihat perubahan tersebut. Bibir Bianca yang hendak berbicara, namun terkatup kembali ketika guru mulai memasuki kelas dan memulai pembelajaran.
---------------------------
Jika pagi tadi mood Qyura sangat penuh semangat, berbanding terbalik dengan sekarang.
Wajahnya tampak lesu dan lelah. Dia ingin cepat-cepat pulang ke rumah dan membersihkan diri.
Tapi, mengingat dia butuh asupan makanan, terpaksa harus mampir terlebih dahulu ke sebuah restoran dari pada dia harus mengolah dulu bahan makanan dirumah.
Dia mengikat rambutnya dan memasuki restoran tersebut.
Butuh 20 menit untuk pesanannya jadi, kini dia sudah menenteng makanannya untuk dibawa pulang.
Di pintu keluar, tak sengaja dia bertubrukan dengan seorang perempuan yang terlihat glamour.
Membuat tubuh mereka mundur beberapa langkah, tak sampai terjatuh.
"Aduh mbak,,, kalo jalan hati-hati dong. ! " Sentak perempuan tersebut.
Qyura yang tak merasa salah menatap jengkel perempuan itu. Jelas-jelas perempuan itu yang berjalan sambil bermain handphone.
"Ah maaf tante. Saya tidak sengaja. " Senyum paksa Qyura. Dia tak ingin memperpanjang masalah, dan segera pulang ke rumah.
Wajah wanita tersebut tampak memerah, jari telunjuknya terangkat menunjuk Qyura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Teen Fiction"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...