50. Who?

7.5K 366 10
                                    

Happy Reading

---------

"Wait By, ada telpon. Kamu duluan ke room privat, nanti di antar oleh waiter. " Dia mengkode waiter yang berada dibelakang mereka untuk mengantarkan gadisnya.

Cup

"Hmm, oke. " Jawabnya menahan malu, sepertinya kecupan kening sudah menjadi kebiasaan pria itu saat akan pergi. Kalo pria itu melakukannya saat hanya ada mereka, Qyura tidak keberatan. Tapi ini, ditempat umum pun dia melakukan nya.

"Mari nona. " Ajak pelayan itu, namun membiarkan Qyura berjalan di depan, dirinya hanya mengarahkan dari belakang.

"Kenapa berjalan dibelakang saya? Saya bukan atasan kamu. Ayo sini didepan saya. " Heran Qyura, walaupun bukan sekali dua kali mendapat perlakuan seperti itu, tapi tetep aja nggak enak. Apalagi pelayan itu tampak lebih tua dari dirinya.

"Tidak nona, itu tidak sopan. " Jawabnya dengan menunduk.

" Kalau gitu disebelah saya. " Titah Qyura.

"Sekali lagi maaf nona, itu tidak sopan. " Melihat kekeras kepalaan waiter itu, Qyura mengalah untuk berjalan lebih dulu.

Dia sudah lelah ingin segera beristirahat, namun Elvan mengajaknya untuk makan malam dulu. Ingin menolak, namun tak tega karna pria itu belum makan malam. Kalo Qyura tidak terlalu lapar, karna dia sejak pagi sudah banyak ngemil sambil menemani pria itu kerja.

Bruk

"Astaga!! " Kaget Qyura saat seorang pria menabrak tubuhnya, jika dia tak bisa menyeimbangkan tubuhnya mungkin sudah jatuh.

"Nona tidak apa-apa? " Panik Waiter yang berada di belakang Qyura.

Kepala gadis itu menggeleng dengan tangan terangkat, memberitahukan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Maaf mas, ini restoran. Ada baiknya kalo anda lebih hati-hati jalannya. " Tegurnya karna pria itu berjalan dengan tergesa.

" Maaf mba, saya buru-buru. " Ucapnya menunduk, sehingga topi yang dipakainya menutupi wajahnya. Qyura hanya dapat melihat wajah pria itu sebagian.

"Mbak, sapu tangan anda terjatuh. Sekali lagi saya minta maaf. " Dia menyimpan sapu tangan itu ditangan Qyura yang tampak bingung.

"Simpan, ada pesan didalam untukmu. " Bisiknya saat akan pergi.

"Si--" Ekhem. Qyura menelan kembali kata-katanya, dia memasukkan sapu tangan itu kedalam tas kecil yang dibawanya.

" Ayo mbak. " Ajak Qyura

"Silahkan nona, ini room privat yang tuan Elvan pesan. "

"Iya, terimakasih. "

-------

"Kamu bersih-bersih, habis itu istirahat. Aku diruang kerja, mau lanjutin kerjaan. "

"No. Kamu bersih-bersih dulu, baru lanjutin kerjaan. " Bantah Qyura tegas.

"Biar tubuh kamu juga lebih fresh lanjutin kerjaan nya. "

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang