Happy reading
-------
"Mau sampai kapan?? "
"Gimana? Apanya yang sampai kapan?? "
" Sampai kapan kamu gak cerita ke aku tentang teror itu!! "
"Ka-kamu tau? "
" Tau. Dari awal aku udah tau. "
"Bagaimana bisa? "
" Gak penting. Aku nunggu kamu buat cerita dan terbuka sama aku. Tapi apa? Kamu kayak gak ada niatan untuk lakuin itu ke aku. Kamu gak percaya sama aku ?" Tudingnya di akhir.
"Nggak gitu maksud aku, a-aku, a-ku pikir kamu gak perlu tau masalah sepele kayak gitu. Aku bis--. "
"Sepele kamu bilang? Kiriman bangkai tikus penuh darah kamu bilang sepele?"
"Orang yang teror kamu bukan hanya sekedar iseng dan nggak sepele."
"Nggak gitu maksud aku, please dengerin dulu!!. Aku gak cerita sama kamu karna aku rasa teror itu nggak akan berlanjut, dan selesai. Terbukti kan ?? Nggak ada lagi tuh kiriman aneh-aneh yang datang ke aku. "
" Selesai?? Kamu salah, justru orang itu semakin berani buat bikin kamu celaka dan gak tenang!! "
Qyura mengernyit, " Maksud kamu apa?? "
" Mobil itu, mobil yang sengaja dikirim buat celakain kamu. " Geramnya dengan rahang mengeras dan tangan yang terkepal.
" Gak mungkin, aku gak merasa punya musuh. Dan untuk celakain aku? Itu terlalu gila dan-- nggak mungkin. " Sangkalnya tak percaya.
Terlalu diluar pemikiran jika memang ada yang ingin mencelakai nya, dia tak punya musuh atau orang yang mempunyai pemikiran gila untuk melakukan itu.
Kecuali,
" Nggak ada yang nggak mungkin. Kamu sekarang berada di lingkaran aku. Aku yang salah, karna orang itu berasal dari lingkungan aku. "
Setelah mengatakan itu, Elvan beranjak dari duduknya. Dia memasuki kamar, lalu keluar dengan hoodie yang menutupi kepalanya. Tanpa berkata apapun dia keluar dari apart dengan aura mengerikannya.
" Kamu mau kemana?? "
"Van?? "
"Elvan!! "
Qyura beranjak, berniat menyusul pria itu. Namun terlambat, sosok pria itu sudah hilang dibalik pintu.
Mau menyusul sampai luar pun percuma, dia tak punya akses untuk keluar dari apartemen. Pria itu tak memberitahu password baru yang dipasang nya.
Akhirnya dia memilih kembali ke atas, mematikan televisi yang masih menyala dan berjalan menuju kamar. Sudah hampir larut, dia juga tak ada mood untuk menonton TV.
"Semoga dia nggak ngelakuin hal gila!! "-batinnya sebelum terlelap.
------------------
Hari ini merupakan ujian akhir sekolah dilaksanakan, sebelum mereka keluar dan lulus dari masa SMA.
Qyura menatap handphonenya dan berdoa dalam hati untuk kelancaran dalam mengisi soal.
Zaman yang sudah modern membuat ujian pun tidak lagi di selembar kertas yang nantinya akan diperiksa satu-satu. Sekarang sudah serba digital, jadi semua siswa-siswi mengerjakan ujian di handphone masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Teen Fiction"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...