Happy Reading
-------------
Elvan berjalan pelan memasuki kamarnya, dia melepaskan satu-persatu kancing kemejanya dengan pandangan yang tak teralih dari gadis yang terbaring diatas kasur nya.
Tangannya melempar asal kemeja itu, menyisakan celana bahan dan membuat tubuh atletisnya terpampang tanpa penghalang.
Dia melangkah mendekat, jarinya menyingkirkan helaian-helaian rambut yang menutupi wajah Qyura.
Melihat wajah gadisnya yang sembab, dengan sisa air mata yang menempel, dia mengecupi wajah itu. Mulai dari kening, kedua matanya, pipi, hidung, dan terakhir bibir.
Elvan sangat merindukan gadis yang sedang tertidur itu, masalah yang melanda proyek yang sedang dibangun nya di Bali membuat dia harus memperpanjang waktu dan menunda segala kerinduan kepada gadisnya.
Hilang kabarnya bukan tanpa sebab, namun karna dia ingin segera menyelesaikan permasalahan. Sengaja tak memberi kabar gadisnya, karna setiap mendengar atau melihat gadis itu, rasa-rasanya dia ingin langsung pergi menemuinya.
Namun apa yang didapatnya setelah dia pulang?
Gadisnya menghabiskan waktu bersama pria lain.
Lelaki mana yang tidak akan marah jika gadisnya bersama pria lain??
Tentu tak ada.
Pengecualian jika lelaki tersebut tak mencintai gadinya.
Elvan merupakan orang yang tidak suka jika miliknya disentuh oleh orang lain, tanpa terkecuali.
Membayangkan Qyura yang tertawa dan menghabiskan waktu dengan pria brengsek itu membuat darah Elvan kembali mendidih.
Semakin mendidih lagi melihat baju yang dikenakan Qyura, croptop yang hanya menutupi aset milik gadis itu saja. Sedangkan pusar dan leher jenjangnya terumbar kemana-mana.
Tadi juga gadis itu menonton futsal dan makan bersama mereka, tentu mereka leluasa melihat sebagiaan tubuhnya yang tak tertutup.
"Akhh, keparat!! "
Emosi di kepalanya seolah akan meledak membayangkan hal yang dilakukan gadisnya bersama laki-laki lain, apalagi aturan-aturan yang diberikannya dibantah begitu saja.
Dia ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Qyura, hidungnya menghirup dalam aroma menenangkan yang keluar dari tubuh gadis itu, aroma yang selalu membuatnya candu. Emosinya sedikit mereda dengan melakukan itu.
Tak hanya itu, kulit Qyura yang halus dan lembut membuatnya tak tahan untuk tak memberikan kecupan-kecupan basah di perpotongan leher itu.
Dia membuat beberapa tanda di leher bersih itu, membuat Qyura yang sedang tertidur terusik.
Senyum miring dan puas tercetak di bibirnya. Dengan adanya tanda itu, menegaskan kepada semua orang bahwa gadisnya sudah memiliki pemilik.
"Eungh" Mata Qyura mengerjap, efek tidur setelah menangis membuatnya sedikit perih.
Beberapa detik terdiam, lalu dia berusaha menjauhkan tubuhnya ketika sadar bahwa Elvan kini sudah mendekap nya erat.
Dia sedikit tak nyaman ketika sebagain punggungnya yang tak terhalang baju bersentuhan langsung dengan dada kekar Elvan.
"El,, " Cicitnya.
Dia menggigit bibir bawahnya ketika Elvan menghisap dan menggigit pelan tengkuknya. Punggung dan kepalanya bergerak tak nyaman, membuat Elvan menggeram tertahan karna aktivitas nya terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Teen Fiction"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...