" Gimana ini?? Gue gak mau terus di sini, gue pengen bebas. "
Qyura menatap kosong buku di tangannya, pikirannya melanglang buana kesana kemari.
pasti ada jalan keluar!!.
Qyura menatap barisan hurup di bukunya tanpa arti. Tanpa sadar pikirannya kembali ke obrolannya dengan Alfi di warung bu Eem beberapa minggu lalu.
Bener kata Alfi,, gue harus benar-benar lepas sebelum semuanya menjadi semakin sulit.
Buku yang dipegang gadis itu dia simpan, dia beranjak dari kursinya dan kembali menatap keluar mansion dengan bersedekap dada.
Penjagaan nya terlalu ketat, tapi kalo bergerak nya malam hari pasti bisa.
Tapi sebelum gue pergi, gue harus ambil ponsel gue. Banyak data penting yang belum di salin.
gue harus bikin strategis supaya Elvan izinin gue buat keluar masuk secara bebas di mansion nya. Itu poin pentingnya.
Tok tok tok
Keningnya mengernyit mendengar ketukan itu, dia menatap jam dinding, masih pukul 10 pagi, tidak biasanya pelayan akan ke kamar lagi.
Gadis itu tak membalas, hanya berdiri menatap pintu yang belum terbuka. Menunggu siapa yang akan masuk.
Kedua matanya membulat saat tau yang masuk ke ruangan nya itu, " Om?? " Sapanya dengan senyum canggung yang kentara.
" Halo Keyla, " Sapa pria paruh baya yang merupakan ayah dari Elvan. Ada keramahan di nada bicaranya, namun ekspresi nya tetap datar. Tanpa di persilahkan, dia duduk di sofa yang ada di sana.
" Gimana kabar nya om? " Tanya Qyura yang kini sudah ikut duduk di hadapan pria itu.
Jari-jari tangan gadis itu yang ada di pangkuan, saling memainkan. Qyura cemas dan gugup karna berhadapan dengan pria itu.
Apalagi dia yang sudah tinggal dua hari disana membuat nya cemas, cemas dengan respon pria paruh baya itu. Bagaimana mungkin seorang perempuan menginap di rumah yang merupakan kekasihnya??
" Baik, "
Setelah itu hening, tidak ada lagi obrolan. Dan suasana itu benar-benar membuat Qyura tak tau harus melakukan apa.
" Kamu mencintai Elvan?? "
Qyura yang menunduk langsung mendongakkan kepalanya saat pertanyaan itu keluar dari mulut pria di hadapannya.
" Eumm,, i_iya. " Jawab Qyura dengan Tak begitu yakin.
" Katakan saja yang sejujur nya. " Ucap Pria itu.
Qyura memainkan kukunya gelisah, apa maksud pertanyaan dari ayah Elvan ini? Apakah dia sudah mengetahui kalo anaknya menghamili perempuan lain dan nanti nya akan nyuruh gue buat ngejauhin Elvan??
" Setelah apa yang sudah terjadi, apakah kamu masih mencintai nya?? " Lanjut nya bertanya karna Qyura hanya terdiam.
" Maksud om? "
" Om sudah tau permasalahan yang membuat kamu di kurung di sini. Kalian bertengkar karna masalah perempuan yang mengaku hamil anak Elvan, right?? "
Seharusnya Qyura tidak kaget, namun tetap saja ada ekspresi lebih di wajah perempuan itu saat pria paruh baya itu berkata demikian.
" Elvan terlalu bertindak lambat, " Gumamnya yang masih dapat Keyla dengar.
" Butuh bantuan untuk keluar? " Tawar nya dengan alis terangkat.
" Om serius? " Tanya Qyura penuh harap.
" Hm, "
"Mau om,,, a_ku aku mau keluar dari sini. " Pinta nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Teen Fiction"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...