31. Arrival

9.6K 562 27
                                    

Happy Reading

----------------


Klik

Kunci pintu rumah terbuka, Qyura melangkahkan kakinya kedalam rumah yang gelap gulita, sesekali dia menggerutu ketika tak sengaja kakinya tersandung.

"Haishh,, perasaan tadi gue udah nyalain. Apa lampunya mati. Iya kali, dia luar kan nyala. "

"Handphone juga, pas dibutuhin malah mati. "

Tangannya merambat ke arah tembok untuk mencari saklar. Matanya sudah berkaca-kaca karna mengantuk, terlalu asik bermain membuatnya lupa jika waktu semakin bergulir malam.

"Gue kayaknya Salah tembok. Rumah sendiri tapi mendadak jadi lupa letaknya. " Gerutunya

Kakinya tetap melangkah walaupun sedikit merayap. Mengabaikan untuk menyalakan lampu, dia memilih melangkah terus ke arah kamar.

Setelah satu persatu anak tangga berhasil dia lewati, sampailah dia di lantai dua rumahnya.

Deg

Jantungnya berdegub kencang saat akan melewati ruang santai, dia mengerjapkan mata saat melihat siluet seseorang yang sedang duduk dikursi. Walaupun lampu disana belum dia nyalakan, di lantai dua masih terlihat sedikit remang karna pantulan bulan dari pentilasi kecil yang belum dia tutup tirainya.

Klik

"Udah mainnya? "

Matanya membulat sempurna setelah lampu kecil di nakas menyala dan memperlihatkan orang yang sedang duduk tersebut.

Rasa kantuknya melebur entah kemana, berganti dengan rasa kaget yang mengguncang dirinya.

Dengan posisi duduk yang terlihat bossy, kemeja yang dua kancing teratas nya sudah terbuka, serta tatapan tajam yang dia layangkan di keadaan yang tak begitu terang itu seperti laser yang melumpuhkan tubuh Qyura.

Dia sampai harus berpegangan supaya tubuhnya tidak meluruh, bak seorang maling yang tertangkap basah, dia blank harus berekspresi seperti apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia sampai harus berpegangan supaya tubuhnya tidak meluruh, bak seorang maling yang tertangkap basah, dia blank harus berekspresi seperti apa.

Yang membuatnya syok, bagaimana bisa dia masuk ke dalam rumahnya?

"E-el?? " Panggilnya tercekat.

Ada rasa rindu di dadanya, melihat orang yang seminggu ini dia pikirkan sudah didepannya, rasanya dia ingin menghambur ke pelukannya.

Namun, itu semua seakan lenyap. Berganti menjadi rasa takut yang lebih mendominasi.

"K-kenapa bisa? " Cicitnya hampir tak terdengar.

Mata tajam itu menatap datar gadis yang masih berdiri tersebut. Sampai Qyura pun tak tau arti tatapan yang dilayangkan itu.

"Apapun bisa aku lakukan jika kamu belum tau. "

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang