39. Rindu Rumah??

9.6K 456 22
                                    

Happy Reading

----------------

U

p nih, buat nemenin malam minggu para jomblo kayak kalian. 🤣

--------

"Lagi ngapain by?? "

Elvan yang baru datang menghampiri gadisnya yang sedang duduk diruang TV dengan sebuah novel ditangannya, dia hendak mengecup gadis itu namun tertahan melihat gadis itu yang menghindar.

" Kenapa? "

"Ng-nggak, kamu abis dari luar. Bersih-bersih dulu gih. " Kilahnya, tak ingin membuat pria itu salah paham.

Elvan mengernyit, dia mencium aroma badannya sendiri.

"Masih wangi. "

"Tapi tetep aja, mendingan kamu bersih-bersih sana. Keburu malam. "

"Iya by iyaa. Aku ke atas dulu, atau mau ikut? "

"Nggak deh. Kamu mau makan malem sama apa? "

Elvan menyimpan salah satu tangannya di dagu, bergaya layaknya sedang berfikir, tak lupa matanya juga bergulir ke atas.

" Apa aja. Masakan kamu selalu pas di lidah aku. " Setelah mengatakan itu, dia menjawil hidung gadisnya dan berlalu ke lantai atas.

Qyura mendengus, kemudian berjalan ke arah dapur untuk membuat hidangan makan malam.

"Gimana hari ini? " Tanya Qyura.

Setelah makan malam selesai, mereka memilih menghabiskan waktu di ruang TV, dengan Elvan yang tiduran dipaha gadisnya.

"Gak ada yang spesial. Cuma ada pertemuan sama klien dari Singapore. "

"Hanya itu? "

Elvan mengangguk, kepalanya semakin di tenggelamkan di perut Qyura.

"Sisanya aku kerjain laporan yang belum selesai. "

"Kamu gak keluar kota atau negri buat ketemu klien ?"

"Dulu iya, kalo sekarang nggak. Aku selalu suruh Roni buat wakilin."

"Loh ? Kenapa ? Emang boleh kayak gitu ? Merekanya nggak protes?"

"Gak tau. Selama bisnisnya lancar, apa yang harus di protes in ? Mau aku atau Roni yang hadir, sama aja. Lagian, kemampuan Roni juga sangat bagus. "

"Sepercaya itu kamu sama Roni ?"

"Tentu. Kalo dia mau berkhianat, harus mikir berulang kali. Lagipula tetep aku pantau kok. "

Qyura mengangguk paham, tangannya memainkan rambut pria di pangkuannya.

" Bulan ini kamu gak ada rencana ke luar kota? " Tanyanya lagi.

Elvan mendongakkan kepalanya ke atas, ke arah gadisnya. Matanya tampak menelisik wajah gadis itu yang sedang menatapnya.

" Belum tau, kalo ada masalah di kantor cabang, mau gak mau aku harus turun. "

Lagi, Qyura mengangguk paham. Dia menggigit kecil bibirnya, ingin mengatakan sesuatu namun dia sedang mempertimbangkan nya.

"Aku kangen rumah. " Ungkapnya, setelah itu terdiam dengan bibir saling mengatup rapat.

"Selesai ujian kita bisa nginep di rumah kamu. "

Kedua bola mata gadis itu bergulir kebawah mendengar jawaban itu, segaris senyum terpatri di bibirnya.

"Boleh?? "

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang