26. spoiled

12.6K 605 9
                                    


Happy reading!!!

-------------


"Astaga El,, di kamar mandi dong buka celananya !! " Pekik Qyura. Mereka sudah sampai di apartemen dengan suasana hati Elvan yang kurang baik.

Elvan meneruskan kegiatan membuka celana bahannya, menyisakan sebuah boxer. Berlanjut dia membuka jasnya, sehingga dia hanya menggunakan kemeja putih dan boxer.

Qyura geleng-geleng kepala, dia melipat tangannya didepan dada dengan tubuh yang menyandar di depan pintu. Mengamati tingkah laku pria tersebut.

Elvan menggulung celana dan jas tadi menjadi satu, kemudian melemparnya ke tong sampah yang ada di pojok kamar.

"Kenapa dibuang? " Itu jas dan celana harganya bisa mencapai puluhan juta, dan dia membuangnya begitu saja.

"Aku gak suka, ada bekas perempuan tadi. " Kesalnya.

"Kan masih bisa di cuci. "

"Nggak mau,, pokoknya El gak suka. " Rengeknya.

"Yaudah gapapa kalo mau dibuang. " Qyura berjalan menghampiri pria yang sikap nya berubah seperti bocah tersebut.

"Jangan cemberut dong" Hiburnya.

"Ara bantu bersihin bekas perempuan tadi, aku takut dia ada virus nya. " Dengan memainkan tangan di pangkuannya.

Astaga!! Gemes banget loh.

Qyura berdiri dihadapan Elvan, dengan tangan yang masih terlipat didada.

"Gamau, bersihin sendiri. Bukannya kamu seneng ? "

Elvan mendongak dengan mata berkaca-kaca dan bibir melengkung kebawah, tangannya memegang ujung kemeja Qyura.

"Araa,, El ndak suka. Perempuan tadi tiba-tiba jatuhin dirinya. "

Astaga, Qyura tak tega melihat ekspresi seperti itu. Niatnya dia cuma bercanda, walaupun ada sedikit rasa kesal dengan tingkah Giana tadi.

"Aku hapus bekas perempuan tadi, kayak gini hmm? " Dia duduk menyamping di pangkuan Elvan dengan tangan yang mengalung di leher.

"Udah jangan sedih. Senyum nya mana?. " Elvan memberikan senyum manisnya.

Cup

"Gantengnya aku ganteng banget. " Qyura mengecup pipi kanan Elvan, membuat Rona merah merambat dikedua telinga pria tersebut.

Elvan memalingkan wajahnya kesamping, menyodorkan pipi kirinya.

"Apa?" Tanya Qyura tak mengerti.

"Sebelah kirinya belum, nanti dia iri. "

Ada-ada saja

Cup

Kedua bola mata Qyura melotot, dengan liciknya Elvan kembali memalingkan wajahnya sehingga kecupan nya malah mendarat di bibir pria tersebut.

Saat akan menjauh, tengkuknya ditahan. Bibirnya dilumat dengan sangat lembut, Qyura memekik tertahan ketika bibir bawahnya di gigit pelan sehingga memudahkan lidah Elvan untuk menerobos masuk ke dalam bibirnya. Mereka saling bertukar saliva. Qyura yang tak berpengalaman hanya mengikuti dan menyesuaikan gerakan yang dibuat Elvan.

Qyura menarik rambut belakang Elvan ketika merasakan napasnya habis, sehingga mau tak mau kegiatan mereka pun terhenti.

Membiarkan gadisnya menghirup udara, Elvan memberikan kecupan-kecupan basah disepanjang rahang dan leher gadisnya. Membuat Qyura mendongakkan kepala ke atas, memberikan akses.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang