Happy Reading
-------
"Ada apa hmm? Nggak biasanya peluk abang selama ini. " Tangan Adnan mengusap dengan lembut rambut Qyura." Pengen aja, kenapa? Gak boleh? " Ucapnya tanpa melepaskan pelukannya.
"Boleh kok, cuma abang sedikit heran aja. "
"Yakin nggak ada apa-apa? " Lanjutnya memastikan.
Kepala Qyura menggeleng pelan, "iya, nggak ada apa-apa. Cuma ada firasat nggak enak yang ganjel hati aku " Lanjutnya membatin di akhir.
"Bang? "
"Kenapa ? "
" Lulus kuliah nanti, selanjutnya abang mau kemana? "
Guratan halus tercetak di dahi Adnan, dia terlihat berfikir sebelum membalas perkataan adiknya itu.
" Rencananya abang mau lanjut S-2, sambil kerja. "
" Dikampus sekarang atau nyari yang lain? "
"Belum nentuin kalo untuk kampusnya, yang penting masih di kota ini dan jaraknya nggak jauh dari sini"
"Tapi itu kan hanya rencana yang abang pikirin sekarang, jadi atau nggaknya balik lagi ke kehendak yang di atas. " Lanjutnya.
" Gak cape apa? "
"Cape sih, tapi kan namanya juga hidup. Lagian kalo kakak cuma ngambil sampe S-1, kayak nanggung. Abang ngerasa belum puas, masih ada rasa penasaran. " Jelasnya.
"Dan lagi, selagi kita nya punya kesempatan, kita harus gunain kesempatan itu dengan baik. "
Menurut Qyura yang berperan sebagai adik, Adnan itu tipe orang yang ambisius dan penuh rasa penasaran. Tapi ke ambisius an nya itu tertutupi oleh sikap santai nya. Qyura juga selalu tak bisa menebak jalan pikiran kakak yang satunya ini.
"Keluarnya jadi atau nggak nih? " Tanya Adnan mengingatkan.
Karna sebenarnya sekarang mereka sudah rapi, siap untuk jalan-jalan keluar sesuai permintaan Qyura.
"Jadi lah, udah siap gini. " Sahutnya cepat, seraya melepaskan pelukannya.
"Yaudah ayok, keburu malem. "
"Bagus dong, semakin malem bukannya semakin ramai? " Tanya Qyura.
Adnan mendengus pelan, "ngaco kamu. Kalo malam minggu iya, tapi selain malam itu nggak terlalu ramai kalo semakin malam. Sekarang kan bukan malam minggu. "
" Aneh, malem minggu atau bukan padahal sama aja. " Cibir nya
"Dari sananya udah gitu, udah yuk ah. Katanya mau jalan-jalan di malioboro. " Pungkas nya.
"Ayok ayok, aku pengen beli oleh-oleh. " Ucapnya antusias.
Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di Malioboro, sesuai keinginan Qyura. Tempat tersebut ternyata sedikit berubah, jalan an yang dulu dipenuhi oleh pedagang kini para pedagang itu dialihkan ke tempat khusus untuk berjualan yang tak jauh dari jalan Malioboro.
Yogyakarta memang pantas disebut sebagai kota istimewa, setiap sudut tempatnya itu terkesan memiliki vibes yang memang istimewa.
Aura modern yang ada tidak menghapus aura adat murni yang seolah masih melekat dan kental di kotanya.
" Mau beli sesuatu buat oleh-oleh sekarang? " Tanya Adnan, mereka berjalan santai dan membaur bersama orang-orang yang melakukan hal sama.
Walaupun sudah malam dan bukan weekend, tempat itu tetap ramai oleh orang-orang dari berbagai usia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Fiksi Remaja"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...