7. Allow

30.8K 1.4K 6
                                    

Allow ( izin )

Happy reading

------

"Van" panggil Qyu,

Sesudah makan malam tadi, kini mereka sedang di ruang tv. Sibuk dengan kegiatan masing masing, Elvan yang berkutat dengan laptopnya, sedangkan Qyu sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Hmm" jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari kegiatannya.

Qyura yang di cueki menggerutu kesal dalam hati. Mengesampingkan rasa kesalnya, dia harus mendapat izin buat besok. Bagaimanapun caranya.

Dia mengumpulkan keberaniannya, mode dingin Elvan membuat nyalinya ciut.

"Emm, aku besok mau ikut pelantikan. Boleh kan ?" Tanyanya harap-harap.

Kening Elvan mengerut mendengar pertanyaan tersebut, apa katanya ? Ikut pelantikan ?.

"Gak"

"Please !! Sekali ini aja." Pintanya memelas.

"Kamu lupa omongan kamu dua minggu lalu" datar Elvan.

"Haishh,,kirain udah lupa" batin Qyu.

Dua minggu lalu, sebelum melatih anggota pks yang menyita waktu, Qyu harus meminta izin dulu kepada Elvan. Susah memang, tapi dengan usahanya akhirnya bisa, dengan syarat dia tidak boleh ikut andil, hanya sekedar melatih.

"Sebagai hukuman, besok kamu tidak boleh keluar dari apart ini. Gak ada pelantikan-pelantikan."

Kedua bola mata Qyu membulat, hukuman ?apalagi ini ?

"Apaansi ? Gue gak ngelakuin kesalahan tuh !!" Sewotnya tidak terima.

Elvan memandang datar gadis di depannya, di tatap seperti itu, Qyu merasa risih.

"Tidak bisa dihubungi, berduaan sama lelaki lain, dan sekarang,,,, ingkar janji."

"Satu lagi, berhenti bilang gue-lo.!!! "

Argh !!! Semua kata bantahan yang Qyu ingin keluarkan tertahan di mulutnya melihat aura dingin dan tidak bersahabat itu.

Oke, untuk poin pertama dia mengaku salah karna sengaja mengabaikan. Untuk yang kedua, astaga dia hanya gurunya loh gak mungkin Qyu suka. Dan yang ketiga, dia pun gak akan tau kalo kejadiannya akan seperti ini. Untuk panggilan lo-gue kayaknya agak susah.

"Tapi kasian loh mereka kurang orang, nanti malah di diskualifikasi" kata nya berusaha membujuk.

"Gak"

"Evan, ihhh" tanpa disadarinya merengek, tidak tahu lagi harus seperti apa.

"Tetap nggak. lebih baik sekarang kamu tidur, udah malem" titahnya yang sudah berkutat kembali dengan laptopnya.

Dengan kesal dia bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah kamar dengan menghentak-hentak an kakinya.

Elvan tersenyum kecil melihat itu, gadisnya mulai sedikit terbuka sekarang, tidak terlalu memberontak dan Elvan suka rengekan yang di dengarnya tadi.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang