49. Office

7.7K 358 17
                                    

Happy Reading

¢¢¢¢

Qyura keluar dari taksi online yang dinaiki nya, dia menatap gedung apartemen yang sering dia datangi didepannya kemudian melangkah masuk.

Entah apa yang ada di pikiran gadis itu, setelah tidur beberapa jam untuk menenangkan pikiran nya. Dia langsung bersiap dan meluncur ke apartemen milik Elvan, tanpa mengabari terlebih dahulu sang pemiliknya.

Sampainya didepan unit Apartement milik Elvan, Qyura mengatur napas nya pelan, setelah itu dia memasang senyum manis dibibirnya.

Klik

Qyura melangkah lebih dalam ke apartemen itu, dia menaiki tangga yang menghubungkan nya ke lantai dua. Kemungkinan pria itu sedang membersihkan diri karena baru pulang bekerja.

Benar dugaannya, melihat pintu kamar mandi yang tertutup dengan suara percikan air didalamnya, membuktikan bahwa pria itu ada didalam.

Dia mendudukkan diri di singel sofa yang ada di kamar itu, dengan sebuah buku bacaan milik Elvan.

Matanya bergulir mengamati satu persatu untaian kata yang tersusun disana, kadang-kala dia membuka lembaran itu.

Bunyi pintu yang dibuka membuat Qyura menyudahi kegiatannya. Dia menyandarkan tubuhnya ke sofa, mengamati Elvan yang baru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit seperempat bagian tubuhnya. Rambutnya tampak acak-acakan dengan tetesan air yang jatuh.

Tubuh pria itu tampak menegang saat melihat sosok yang duduk di depannya itu. Dia mengerjapkan matanya, seperti meyakinkan apa yang dilihatnya.

"Mau berdiri kaya gitu terus? " Jengah Qyura melihat pria itu yang hanya diam.

" Kamu kok bisa disini? "

Qyura beranjak dari duduknya dan menghampiri pria itu, "Bisa. Buktinya aku disini. "

Elvan menarik Qyura kedalam pelukannya, "I miss you, " Rajuknya dengan bibir yang sedikit maju kedepan.

"Ck, lepas. Keringin dulu badan kamu abis itu pake baju. " Decak nya memberontak dalam pelukan pria itu.

"Gak mau. " Membuat Qyura mengetatkan giginya menahan kesal.

"Lepas atau aku marah sama kamu!! " Datarnya.

Elvan melepaskan pelukannya, dia menatap Qyura dengan ekspresi melas.

"Ganti! " Titahnya, dia memalingkan wajahnya, tak tahan melihat ekpresi pria itu yang ---

Sedikit menyebalkan di mata Qyura, bibir yang menekuk kebawah dengan tatapan anak kucing yang seolah meminta untuk di pungut.

Elvan berbalik dan melangkah ke arah Walk in kloset dengan Perasaan kesal. Setelah memakai baju secara asal, dia kembali dengan wajah ditekuk ke hadapan Qyura yang sedang memainkan ponselnya.

"Ra,, kangen. "

" Jangan duduk dulu, rambut kamu belum di keringin. Nanti kepalanya sakit. " Tahan Qyura dan menarik pria itu ke meja rias yang biasa digunakan oleh dirinya.

"Duduk." Dia mengambil hairdryer dari laci dan menyalakan nya untuk mengeringkan rambut pria itu.

"Kamu kenapa gak bilang kalo pulang? " Elvan melihat Qyura lewat pantulan kaca didepannya.

"Biar surprise. "

"Sama siapa pulangnya? "

" Sendiri. Diem, jangan banyak gerak. " Sebalnya saat pria itu berbalik dan menghadapnya.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang