46. kota istimewa

8K 355 20
                                    

Happy Reading

-----------

Qyura menghirup suasana yogya yang terasa berbeda, hatinya sedikit tenang dan nyaman. Ditambah suasana di perumahan Adnan terasa hangat dan menenangkan.

Dia berdiri di balkon dengan secangkir coklat panas ditangannya.

Rumah yang ditempati Adnan terbilang minimalis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah yang ditempati Adnan terbilang minimalis. 3 lantai, lantai pertama garasi, ruang makan, dapur, ruang tamu. Lantai dua terdiri dari 3 kamar dan ruang TV. Terakhir lantai tiga atau bisa disebut juga loteng, tempat itu di dekorasi oleh abangnya sebagai perpustakaan dan tempat belajar.

Dia mengernyit melihat seorang pria yang masuk ke pekarangan. Sepertinya dia tak melihat keberadaannya yang berdiri di atas balkon. Segera dia masuk kedalam dan turun ke bawah.

"Nan?? "

"Adnan!! "

Teriakan itu menyambut Qyura yang akan membuka pintu. Adnan tidak ada, karna dia sudah berangkat ke kampus, sepertinya orang itu adalah temannya karna mengetahui nama abangnya.

Cklek

"Bang Adnan nya nggak ada. Udah berangkat ke kampus. " Beritahunya dengan kepala menyembul keluar.

Pria itu tampak mengernyit, mungkin benaknya bertanya-tanya tentang keberadaan gadis itu.

"A--ouhh,, udah berangkat yak. " Dia tampak menggaruk belakang kepalanya.

"Iya, belum lama. Mungkin 20 menit yang lalu. "

" Coba aja dihubungi. Mau masuk dulu? " Tawarnya.

"Iyadeh, makasih yak. Nanti aja kesini lagi kalo Adnan nya udah pulang. "

"Ouh yaudah. " Pemuda tersebut pergi dengan motornya, dan Qyura pun masuk kembali ke dalam.

Sampai dikamar, dia membuka slingbag nya dan mengambil ponsel yang belum dilihatnya sejak semalam.

Beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab terlihat ditampilkan layar.

Tujuan pertamanya adalah menghubungi mamah nya lebih dulu. Dia mendial nomor tersebut dan mendekatkan hpnya ke telinga.

" Hallo mah. "

"Hallo teh, udah nyampe? "

"Udah, malam tadi jam 2. "

"Syukur deh, mamah kira kalian nyampenya subuh. "

" Mungkin kalo berangkatnya jam 9, kita nyampenya subuh. Cuma teteh nyuruh abang buat lebih awal berangkatnya. Kasian soalnya, nanti dia kurang istirahat. "

"Kalian sih, kan mamah udah suruh pake pesawat aja biar cepet. Ini ngeyel pengen bawa mobil sendiri. "

Qyura mendengus, "kan biar tahu mah, kalo pake pesawat nggak ada adrenalin nya. "

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang