38. The Macallan

9.8K 476 9
                                    

Happy Reading

_________


Hoam,,

Dengan keadaan yang sudah sangat mengantuk, Qyura berusaha untuk tetap fokus membaca buku yang ada di tangannya.

Dia berusaha untuk memahami materi tersebut, karna besok merupakan jadwal nya untuk ulangan. Sesekali matanya melirik pintu apartemen, menunggu kepulangan Elvan.

"Hoamm,, nggak biasanya dia pulang semalam ini. " Gumamnya, kedua matanya tampak berair karna terlalu banyak menguap.

Elvan tak mengabari apapun lagi setelah percakapan mereka melalui via telfon di cafe siang tadi.

Dia menyandarkan kepalanya di sopa, netranya menatap lurus televisi yang menyala menampilkan hiburan komedi Indonesia.

"Ngantuk banget!!"

Padahal masih jam 11, bahkan biasanya dia tahan untuk tidur di jam 2 pagi. Namun itu beberapa bulan lalu, karna setelah kehadiran Elvan, jam tidurnya sangat teratur. Dibawah jam 10 harus sudah terlelap, ngantuk gak ngantuk.

Gue merem bentar deh, gak kuat.

Biasanya kalo tidur beberapa menit dan saat bangun nanti kantuknya akan hilang.

Namun sepertinya tujuan tidur sebentar hanya rencana. 3 jam terlewati, dia masih terlelap dengan posisi duduk memangku buku dan ditonton televisi yang menyala.

Mungkin besok pagi dia akan mengeluh karna merasa pegal di badannya.

Klik

Dengan penampilan yang jauh dari kata rapih, Elvan memasuki apartemen. Ekspresi kusut dan lelah terpatri di wajahnya, dahinya mengernyit melihat televisi yang masih menyala.

Kursi yang di duduki Qyura membelakangi dan juga tinggi, jadi Elvan tak melihat keberadaan gadis itu.

Baru setelah dia akan mematikan televisi itu, helaan napas berat keluar dari bibirnya saat melihat gadisnya yang tertidur di sopa.

Dia melanjutkan tujuan nya untuk mematikan televisi, setelah itu sedikit membungkuk dihadapan Qyura, menatap lekat gadis itu. Mengambil buku di pangkuan gadis itu dan menyimpannya di meja.

Kemudian dengan pelan dia menyelipkan tangannya diantara leher dan sela kaki Qyura dan mengangkatnya untuk di pindahkan kekamar.

Qyura tampak terusik pelan, dia bergumam tak jelas dan mencari posisi nyaman di dada bidang Elvan.

Cup

"Sleep well and sorry. " Bisiknya pelan dan mengecup dahi gadis itu, menghidupkan lampu tidur di atas nakas dan keluar dari kamar.

Dia masuk kedalam ruangan dengan pintu hitam di sebelah kamar, tanpa berganti baju atau membersihkan diri terlebih dahulu.

Ctak

Ruangan bernuansa abu itu dipenuhi oleh jajaran buku serta sebuah meja yang dipenuhi tumpukan file, sudah pasti ruangan itu merupakan tempat yang digunakan Elvan bekerja ketika di apartemen.

Tangan kirinya tenggelam di kantung celana bahan yang dipakainya, sedangkan jari tangan kanannya menelusuri rak buku dengan pelan.

Satu persatu jarinya menelusuri buku-buku tebal itu, sampai akhirnya telunjuknya berhenti dibuku yang dicarinya, dia menarik buku tersebut.

Krett

Rak buku tersebut bergeser serta menghasilkan decitan pelan di heningnya malam itu.

Elvan menyimpan kembali buku tersebut dan masuk kedalam ruang gelap itu.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang