15. Problem

21.7K 911 2
                                    

Happy reading !!!!

-------------

"Beby,, aku mencarimu, ternyata kau disini."

Obrolan mereka terhenti, Elvan duduk di samping gadisnya dan merapatkan kursi mereka, merangkul pinggang Qyura dan mengecup sekilas pelipisnya, seolah menegaskan bahwa gadis disampingnya tersebut miliknya. Lalu melempar tatapan datar ke arah Arav yang menatap sama ke arah mereka.

"Astaga !! Sorry, aku lupa. Aku tadi ngobrol dulu sebentar. " Ucap Qyura memandang bersalah ke arah Elvan.

"It's oke. Yang penting kamu tidak apa-apa. I'm just afraid. "

Batin Qyura ketar-ketir, apalagi dia tak bisa membaca raut di wajah Elvan.

Interaksi merek tak luput dari perhatian Arav. Dia memandang penuh arti pasangan di depannya.

"Ehem"

Deheman tersebut mengalihkan perhatian Qyura dan Elvan. Qyura menyunggingkan senyum tak enak, dia lupa kalo ada orang lain di meja tersebut, sedangkan Elvan memandang dingin orang dihadapannya.

"Mr. Rajendra, selamat malam." Sapa Arav dengan senyum hangat yang terkesan di paksakan.

Elvan menganggukan kepalanya sebagai respon dan membalas singkat, "malam."

Mendapat balasan dingin tersebut, Arav tak merasa tersinggung atau apapun.

"Saya tidak menyangka, jika nona yang berbicara dengan saya barusan merupakan pasangan anda." Katanya dengan kekehan, seolah ucapannya barusan adalah hal yang lucu.

"Yak. Dia memang gadis saya. " Katanya membenarkan, "why??".

Arav melemparkan senyum dinginnya, "nothing."

Bola mata Qyura bergulir melihat pria disebelah dan di depannya. Tidak merasa heran atau perlu dipertanyakan lagi kenapa mereka bisa saling mengenal.

"By,, let's Go home. Udara malam gak baik buat kamu. " Ajak Elvan.

"Tapi,, acaranya kan belum selesai?? "

"I don't care, yang penting kita sudah datang. "

Ucapatan Elvan yang merupakan sebuah pernyataan, membuatnya menyetujui saja.

"Yaudah,, ayok." Mereka berdiri dari duduknya, masih dengan tangan Elvan yang bertengger di pinggang nya.

"Pamit dulu, masa langsung pulang. " Bisik pelan Qyura kepada Elvan.

"Tidak perlu. "

"Ishh" Desisan sangat pelan keluar dari mulut Qyura.

"Mr. Arav,, sepertinya kami harus pulang terlebih dahulu. " Kata Qyura.

Arav ikut berdiri, sehingga posisi mereka berhadapan. "Sayang sekali, padahal acara puncak nya belum dimulai. "

Elvan sepertinya terusik dengan interaksi di depannya, terbukti dengan dia yang semakin merapatkan rangkulannya dan siap melangkah pergi.

"Lain kal--"

"Ayo by!! " Tukas Elvan, sepertinya dia senang sekali memotong obrolan orang lain.

"See you later Yura. " Ungkap Arav, tepat ketika mereka berbalik.

Elvan yang mendengar jelas panggilan akrab tersebut, menggeram dalam hati. Dia tak membiarkan gadisnya untuk sekedar menoleh kebelakang lagi dan tetap berjalan lurus ke luar.

####

"Kenapa kesini? " Herannya, memandang restoran ternama didepannya.

Silent and Alone ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang