Happy Reading
________
"Lepas!! Sakit! ""Evan,, sumpah ini sakit. "
"Aku bisa jalan sendiri, "
"Diam!! " Ucapnya dengan sedikit nada tinggi.
Dia menghentikan langkahnya, kemudian berbalik dan melepaskan cekalan tangannya di pergelangan Qyura.
Qyura mengusap pergelangan tangannya yang sedikit memerah karna cengkraman pria itu. Dia menatap tak habis pikir pria dihadapannya.
"Apa sih yang kamu mau? " Tanya Qyura,
Dia dibuat pusing dengan sikap Elvan yang tidak bisa diterima oleh pemikirannya. Mulai dari pria itu yang membawanya secara paksa, dan sekarang dia berada di kediaman mansion Rajendra. Tentu dia protes dan menolak untuk masuk, Qyura meminta untuk diantar ke rumahnya, tapi Elvan dengan paksa menyeretnya dari mobil hingga kedalam rumah.
"Kamu."
Jawaban yang membuat Qyura mendengus, tidak tau malu sekali pria ini.
Gue emang masih cinta sama dia, tapi gue gak bisa maafin kesalahan dia. Walaupun dia gak minta maaf.
"Cih.. Lupa sama omongan aku beberapa hari lalu? "
"Perlu aku ingetin? Aku udah bilang, kita selesai dan mari menjadi orang asing kembali. " Ucapnya disertai penekanan.
Mata Elvan berkilat tajam, " Tidak ada yang selesai ataupun menjadi orang asing. Disini, aku yang memutuskan. " tegasnya.
"Egois."
"Aku tidak peduli. "
"Sadar Elvan. Kamu sudah menghamili Giana, hubungan kita nggak perlu untuk berlanjut. " Ucapnya dengan sedikit prustasi, Qyura tak mau membahas hal ini yang nantinya akan membuatnya menangis.
Rasa-rasanya, liburannya kemarin malah sia-sia jika sifat Elvan yang seperti ini.
"Kamu belum dengerin penjelasan aku, apa yang Giana omongin kemarin itu omong kosong. "
Qyura mundur saat Elvan melangkah lebih dekat. "Apa?! Kalimat apa yang omong kosong?!!"
Dia membuka backpack yang beruntung dia bawa karna ukurannya kecil dengan tujuan untuk menyimpan benda-benda yang sering dia pakai, sedangkan tas ranselnya yang berisi pakaian digendong oleh Yuda.
"Nggak. Nggak ada yang omong kosong, Van. " Dia melempar beberapa foto di meja tak jauh dari mereka, foto Elvan bersama Giana. Serta flashdisk yang diberikan Giana.
Niat hati ingin melempar di muka pria itu, tapi dia masih memiliki attitude untuk melakukan hal tersebut.
Alasan dia membawa foto dan flashdisk itu liburan yaitu untuk dibakar saat hari pertama di tempat camping. Tapi dia berubah pikiran dan tak jadi.
"Foto sama vidio itu udah bikin aku percaya daripada penjelasan yang akan kamu kasih. "
"Aku kecewa banget sama kamu, aku gak nyangka kamu bakal ngelakuin hal sebrengsek itu. " Qyur mengepalkan tangannya, menahan perasaan sesak yang kembali hadir di relung hatinya.
"Aku bodoh banget karna udah terlalu percaya sama kamu, saking bodohnya, aku diem aja awal tau kamu udah bermain di belakang aku. "
"Aku naif karna mikir kalo kamu pasti bakal sadar dengan kesalahan kamu. "
"Kamu bukan hanya brengsek Van, tapi kamu juga jahat. Kamu perlakuin aku seolah aku hanya satu-satunya buat kamu. Dan sialnya sikap kamu yang seperti itu bikin aku semakin cinta dan sayang sama kamu, sampai-sampai aku percaya banget sama kamu. " bibir Qyura bergetar menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent and Alone ( Tamat )
Teen Fiction"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang. "Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon. "Saya dengar, baby!!" U...